Metropolis dari Pawitandirogo

Rabu, 16 September 2020 - 19:49 WIB
loading...
A A A
Heru Yunianto (43), warga Purwoasri, Kabupaten Kediri yang berkunjung ke Kota Madiun, mengaku terkesan dengan perubahan wajah kota. Sudah beberapa kali berkunjung ke jalan Pahlawan, namun baru kali ini Heru terkejut. "Taman dan pedestrian luar biasa. Saya waktu berkunjung mungkin dua tahun lalu tidak seperti ini. Ini terlihat perbedaannya, dan sangat mencolok," ujarnya.

Menurut dia, begitu masuk kawasan Stasiun KA Madiun, pembangunan pedestrian sangat masif. Alat-alat berat tampak di pinggir jalan mengerjakan pedestrian. Begitu masuk Jalan Pahlawan di kawasan Balai Kota Madiun, lampu-lampu taman tampak baru semua. "Gazebo-gazebo di pedestrian itu membuat saya ingin duduk-duduk. Mirip Malioboro di Yogya, cuma yang di Madiun ini tidak semrawut pedagang," tuturnya.
Metropolis dari Pawitandirogo

Aspek spiritual tangani Covid-19

Seperti daerah lain, Kota Madiun juga terimbas Covid-19. Sejak Maret hingga Agustus 2020, Kota Madiun berhasil mempertahankan zona hijau Covid-19. Pertahanan Kota Madiun akhirnya jebol juga. Kota Madiun masuk zona oranye.

Penularan Covid-19 didominasi dari pendatang yang masuk ke Kota Madiun. Wali Kota Maidi sudah melakukan banyak cara dalam memutus mata rantai Covid-19. Seperti penegakan disiplin bermasker, dan protokol kesehatan.

Ada satgas yang dinamakan Pendekar Waras. Satgas ini akan mendatangi tempat-tempat berkerumun warga, mulai yang menggelar hajatan, hingga acara kongkow-kongkow di taman. "Tim ini harus nunggu hajatan selesai. Mereka yang membantu warga menerapkan protokol kesehatan," kata mantan Sekda Kota Madiun ini.

Tidak hanya langkah teknis. Yang menarik, Maidi juga menggelar khataman Al-quran tanpa putus selama pandemik Covid-19. Ada tim yang ditugaskan menggelar khataman Al-quran terus menerus. Tujuannya, berdoa agar wabah Corona ini segera berakhir.

"Saya juga minta kepada pak pendeta, dan tokoh agama yang ada di kota Madiun, mohon didoakan agar Covid-19 berakhir. Kita bersyukur sudah Zona Hijau tiga bulan lebih," kata Maidi.

Menurut dia, harus ada keseimbangan dalam menangani wabah Covid-19. Seperti saat membangun taman-taman ini harus digenjot, tapi saat bersamaan, wabah Covid-19 harus direm agar jumlah korban tidak banyak.

Ketahanan pangan warga kota Madiun juga harus dijaga mengingat dampak langsung dari Covid-19. Pemkot juga menghidupkan lahan tidur untuk ditanami sayur-sayuran. Hasil dari lahan tidur ini diberikan langsung kepada warga.

"Pemkot Madiun menjalin kerja sama dengan petani, peternak, untuk mencukupi kebutuhan pangan warga. Saya sudah menghitung semua kebutuhan warga Kota Madiun. Kita subsidi langsung agar petani dan peternak tetap untung, tapi warga juga mendapat harga yang terjangkau. Negara hadir di sini," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2164 seconds (0.1#10.140)