Metropolis dari Pawitandirogo

Rabu, 16 September 2020 - 19:49 WIB
loading...
Metropolis dari Pawitandirogo
Kilau Kota Madiun tak redup dimakan pandemik Covid-19. Saat yang lain tersandera Corona, Kota Madiun malah menancapkan pohon-pohon besar, merenovasi pedestrian
A A A
KOTA MADIUN - Kilau Kota Madiun tak redup dimakan pandemik Covid-19. Saat yang lain "tersandera" Corona, Kota Madiun malah menancapkan pohon-pohon besar, merenovasi pedestrian, membangun jalur sepeda, dan mengumpulkan ikon-ikon dari seluruh dunia.

"Mimpi besar saya menjadikan Madiun Kota Metropolis di bagian barat Jawa Timur," kata Wali Kota Madiun Maidi.

Baru dilantik 2019 lalu, langkah Wali Kota Maidi sudah terasa mengubah wajah kota berjuluk kota pendekar itu. Jalan Pahlawan yang dulu kusam kini bersinar terang. Pedestrian dibangun luas. Lampu kota diganti dengan yang baru. Batang-batang pohon dicat dengan karya seni. Ratusan kursi tempat nongkrong disebar di kawasan Pahlawan Street Center.

Pohon-pohon besar mulai ditancapkan di pertigaan dan perempatan jalan. Satu pohon pule seberat 15 ton berdiri tegak di pertigaan Jalan Panglima Jenderal Sudirman-Jalan dr Soetomo. Tidak tanggung-tanggung, pohon yang didatangkan dari Kediri tersebut memiliki diameter 1,5 meter.
Metropolis dari Pawitandirogo

Penataan Kota Madiun ini menghadirkan pemandangan yang berbeda di kawasan Pawitandirogo (Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun dan Ponorogo). Wali Kota Maidi menghadirkan pemandangan kota metropolis, dinamis, dan berdenyut selama 24 jam. Sebuah pemandangan berbeda dibanding kota-kota di kawasan mataraman yang cenderung sebagai kota pensiunan.

"Daya tarik kota ada dua. Saat siang bertabur bunga, dan saat malam bertabur cahaya lampu kota," imbuh Maidi.

Sebelum virus Corona menyerang, Pahlawan Street Center adalah Malioboro-nya Kota Madiun. Pada saat itu yang sudah selesai direnovasi adalah pedestrian Jalan Pahlawan, dan pembangunan Taman Sumber Wangi. Berjubel manusia dari Pawitandirogo sudah datang menghabiskan waktu di kawasan itu.

Para wisatawan ini tersebar di sepanjang Jalan Pahlawan. Ada yang duduk-duduk di taman Sumber Wangi, samping Balai Kota Madiun. Berselfi ria di pedestrian, bersepeda santai, dan berbelanja di mal-mal yang terletak di Jalan Pahlawan.

Daya tarik Kota Madiun semakin lengkap bila proses pembangunan Taman Sumber Umis yang sudah mencapai 40 persen tuntas. Taman ini terletak di Jalan Pahlawan atau berseberang jalan dengan Taman Sumber Wangi yang lokasinya di samping Balai Kota Madiun.

"Saya yakin pembangunan Kota Madiun akan menarik wisatawan. Di kawasan ini (Pawitandirogo Red), jumlah penduduknya sekitar 7 juta, 10 persen nya saja, pengunjung kita sudah banyak. Di sini nanti ada Patung Merlion (Taman Sumber Wangi Red), yang airnya menuju arung jeram, ada musala berbentuk miniatur Kakbah, menara Zam Zam, menara jam London, menara Eiffel," kata Maidi menunjuk lokasi Taman Sumber Umis.

Pendek kata, Kota Madiun menyalip di tikungan. Saat yang lain masih sibuk menangani Covid-19, Kota Madiun sudah menyiapkan diri menjadi kota metropolis yang mengandalkan jasa dan perdagangan. Perubahan besar wajah Kota Madiun ini membuat pengunjung terkesan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1427 seconds (0.1#10.140)