Takengon Diintai Corona, 1 Nakes RSUD Datu Beru Positif COVID-19 Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
TAKENGON - Salah satu tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon, Aceh Tengah yang bertugas di bagian Laboratorium dilaporkan meninggal dunia Rabu dinihari (16/9/2020) sekira pukul 03.00 WIB. Pegawai yang meninggal itu diketahui adalah warga Pinangan berinisial HR, dia meninggal terinfeksi COVID-19 berdasar hasil Swab Test yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.
Dirut RSUD Datu Beru Hardiyanis mengatakan, HR terpapar sewaktu mengantar anaknya sekolah di Banda Aceh, pulang dari sana yang bersangkutan sudah sakit, kemudian dirawat disini dan dilakukan Swab test hasilnya positif Corona. (Baca: TNI Tanggung Biaya Pengobatan 2 Korban Penembakan KKB Papua)
Hardiyanis menambahkan, pemakaman tenaga kesehatan RSUD Datu Beru tersebut dilakukan secara protokol COVID-19 dan saat ini sedang diproses oleh petugas.
Untuk pihak keluarga sudah dilakukan tracking oleh Dinas Kesehatan, saat ini sedang menunggu hasil. (Bisa diklik: Pasukan Gabungan TNI-Polri Buru Penembak 2 Warga di Sugapa Papua)
Ditanya apakah almarhumah memiliki penyakit lain selain COVID-19, “Penyakit lain mungkin ada juga, tapi saya belum tahu pasti, nanti kami akan cek sama dokter yang merawat," tandas Hardiyanis.
Dirut RSUD Datu Beru Hardiyanis mengatakan, HR terpapar sewaktu mengantar anaknya sekolah di Banda Aceh, pulang dari sana yang bersangkutan sudah sakit, kemudian dirawat disini dan dilakukan Swab test hasilnya positif Corona. (Baca: TNI Tanggung Biaya Pengobatan 2 Korban Penembakan KKB Papua)
Hardiyanis menambahkan, pemakaman tenaga kesehatan RSUD Datu Beru tersebut dilakukan secara protokol COVID-19 dan saat ini sedang diproses oleh petugas.
Untuk pihak keluarga sudah dilakukan tracking oleh Dinas Kesehatan, saat ini sedang menunggu hasil. (Bisa diklik: Pasukan Gabungan TNI-Polri Buru Penembak 2 Warga di Sugapa Papua)
Ditanya apakah almarhumah memiliki penyakit lain selain COVID-19, “Penyakit lain mungkin ada juga, tapi saya belum tahu pasti, nanti kami akan cek sama dokter yang merawat," tandas Hardiyanis.
(sms)