Tragis! Wisatawan yang Tenggelam di Coban Kedung Darmo Ditemukan Tewas
loading...
A
A
A
MALANG - Keindahan wisata air terjun Coban Kedung Darmo di Malang berubah menjadi duka ketika seorang wisatawan, Mukhammad Sifa Uddin (25), ditemukan tewas setelah tenggelam pada Senin (16/9/2024). Korban, yang merupakan warga Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, ditemukan oleh tim penyelamat pada Selasa pagi (17/9) sekitar pukul 09.30 WIB.
Kapolsek Bantur, AKP Sutadi, mengonfirmasi bahwa proses pencarian melibatkan berbagai elemen penyelamat seperti Basarnas, kepolisian, TNI, Pantai Selatan Rescue (PSR), serta tim SAR lainnya. "Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah dilakukan pencarian intensif," ujarnya.
Kejadian tragis ini bermula ketika Mukhammad Sifa Uddin, bersama delapan rekannya, berwisata ke Coban Kedung Darmo. Saat berenang di aliran sungai yang mengalir di bawah air terjun, korban mencoba kembali ke tepian tetapi tidak mampu melawan arus. Temannya, Ryan Adi Kusuma (21), sempat berusaha menyelamatkannya namun gagal.
Pemandangan haru menyelimuti lokasi kejadian saat proses evakuasi berlangsung, dengan isak tangis dari pihak keluarga yang menyaksikan. Meski sempat disarankan untuk dilakukan autopsi, keluarga menolak. "Pihak keluarga menyadari bahwa ini adalah musibah dan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Mereka menerima kejadian ini dengan ikhlas," terang AKP Sutadi.
Kapolsek Bantur, AKP Sutadi, mengonfirmasi bahwa proses pencarian melibatkan berbagai elemen penyelamat seperti Basarnas, kepolisian, TNI, Pantai Selatan Rescue (PSR), serta tim SAR lainnya. "Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah dilakukan pencarian intensif," ujarnya.
Kejadian tragis ini bermula ketika Mukhammad Sifa Uddin, bersama delapan rekannya, berwisata ke Coban Kedung Darmo. Saat berenang di aliran sungai yang mengalir di bawah air terjun, korban mencoba kembali ke tepian tetapi tidak mampu melawan arus. Temannya, Ryan Adi Kusuma (21), sempat berusaha menyelamatkannya namun gagal.
Pemandangan haru menyelimuti lokasi kejadian saat proses evakuasi berlangsung, dengan isak tangis dari pihak keluarga yang menyaksikan. Meski sempat disarankan untuk dilakukan autopsi, keluarga menolak. "Pihak keluarga menyadari bahwa ini adalah musibah dan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Mereka menerima kejadian ini dengan ikhlas," terang AKP Sutadi.
(hri)