Ifati, Bayi Rusa Hasil Konservasi Integrated Terminal Makassar
loading...
A
A
A
TAKALAR - Rusa timor yang dikembangbiakkan lewat kerja sama PT Pertamina (Persero) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) di Kabupaten Takalar 2019 lalu, melahirkan seekor anak. Anak rusa yang diberi nama Ifati itu lahir 27 Juli 2020 lalu di Kandang dr Romo, sehat tanpa cacat.
Ifati lahir dari indukan pejantan yang dilestarikan bernama Minggu, dan betina bernama Sitti.
Program pengembangbiakkan rusa timor ini merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) Pertamina sebagai bentuk tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan, terutama dalam upaya mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII, Laode Syarifuddin Mursali menjelaskan, tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan populasi rusa timor yang sudah mulai berkurang.
"Selain itu, Pertamina juga ingin mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian kawasan hutan dan satwa yang hidup di dalamnya," jelasnya.
Kerja sama Pertamina dan BKSDA Sulsel berlangsung sejak tahun 2019. Menggandeng Kelompok Mammetang yang beranggotakan 25 orang, Pertamina dan BKSDA Sulsel mengembangbiakkan rusa timor (Rusa Timorensis) dengan konsep penangkaran rusa rakyat terintegrasi dan berkelanjutan di Desa Cakura Kecakatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar.
Konsep penangkaran rusa rakyat terintegrasi ini, lanjut Laode, tidak hanya berfokus pada perlindungan ekosistem bagi satwa dan hutan saja.
"Konsep ini membawa masyarakat untuk lebih aktif sebagai pelaku konservasi sehingga bisa berdampak pada kebiasaan masyarakat kearah yang lebih baik," lanjutnya.
Ifati lahir dari indukan pejantan yang dilestarikan bernama Minggu, dan betina bernama Sitti.
Program pengembangbiakkan rusa timor ini merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) Pertamina sebagai bentuk tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan, terutama dalam upaya mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII, Laode Syarifuddin Mursali menjelaskan, tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan populasi rusa timor yang sudah mulai berkurang.
"Selain itu, Pertamina juga ingin mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian kawasan hutan dan satwa yang hidup di dalamnya," jelasnya.
Kerja sama Pertamina dan BKSDA Sulsel berlangsung sejak tahun 2019. Menggandeng Kelompok Mammetang yang beranggotakan 25 orang, Pertamina dan BKSDA Sulsel mengembangbiakkan rusa timor (Rusa Timorensis) dengan konsep penangkaran rusa rakyat terintegrasi dan berkelanjutan di Desa Cakura Kecakatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar.
Konsep penangkaran rusa rakyat terintegrasi ini, lanjut Laode, tidak hanya berfokus pada perlindungan ekosistem bagi satwa dan hutan saja.
"Konsep ini membawa masyarakat untuk lebih aktif sebagai pelaku konservasi sehingga bisa berdampak pada kebiasaan masyarakat kearah yang lebih baik," lanjutnya.