Terjebak Perangkap di Agam, Harimau Sumatera Dievakuasi ke Bukittinggi
loading...

BKSDA Sumbar bersama Tim Patroli Anak Nagari, Polsek Matur dan masyarakat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera yang terjebak perangkap di Agam. Foto/BKSDA Sumbar
A
A
A
AGAM - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Barat) bersama Tim Patroli Anak Nagari, Polsek Matur dan masyarakat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae).
Harimau tersebut terjebak masuk perangkat di Jorong Taruyan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.
Kepala BKSDA Sumbar Lugi Hartanto menjelaskan, satwa dilindungi itu masuk ke kandang jebak yang dipasang BKSDA setelah dilakukannya penanganan konflik satwa sejak Senin (10/03/2025).
"BKSDA yang menerima laporan terjadinya serangan terhadap satu ekor ternak kerbau milik warga yang ditemukan dalam kondisi mati dengan luka pada bagian ekor dan dilokasi ditemukan tanda-tanda keberadaan berupa jejak satwa harimau," kata Lugi, Sabtu (15/3/2025).
Mendapat laporan tersebut, tim turun dan melakukan penanganan, selanjutnya berkonsultasi dengan pimpinan dan mengingat kejadian konflik ini telah terjadi beberapa kali maka diputuskan untuk mengevakuasi satwa dengan menggunakan kandang jebak.
"Satwa yang masuk berjenis kelamin betina dengan usia remaja (4-5) tahun dan pada kaki kiri depan terdapat cacat luka," ujarnya.
Satwa selanjutnya dievakuasi menuju Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) di Bukittinggi untuk dilakukan observasi.

Harimau tersebut terjebak masuk perangkat di Jorong Taruyan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.
Kepala BKSDA Sumbar Lugi Hartanto menjelaskan, satwa dilindungi itu masuk ke kandang jebak yang dipasang BKSDA setelah dilakukannya penanganan konflik satwa sejak Senin (10/03/2025).
"BKSDA yang menerima laporan terjadinya serangan terhadap satu ekor ternak kerbau milik warga yang ditemukan dalam kondisi mati dengan luka pada bagian ekor dan dilokasi ditemukan tanda-tanda keberadaan berupa jejak satwa harimau," kata Lugi, Sabtu (15/3/2025).
Mendapat laporan tersebut, tim turun dan melakukan penanganan, selanjutnya berkonsultasi dengan pimpinan dan mengingat kejadian konflik ini telah terjadi beberapa kali maka diputuskan untuk mengevakuasi satwa dengan menggunakan kandang jebak.
"Satwa yang masuk berjenis kelamin betina dengan usia remaja (4-5) tahun dan pada kaki kiri depan terdapat cacat luka," ujarnya.
Satwa selanjutnya dievakuasi menuju Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) di Bukittinggi untuk dilakukan observasi.
(shf)
Lihat Juga :