Aksi KAMI di Gedung Sate Ricuh, Massa Usir Kelompok Tandingan

Senin, 07 September 2020 - 15:02 WIB
loading...
Aksi KAMI di Gedung...
Mobil komando yang digunakan ICC dan AMP diusir massa peserta aksi moral KAMI di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (7/9/2020). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Kericuhan sempat mewarnai aksi moral Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digelar di depan Gedung Sate , Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (7/9/2020). Kericuhan terjadi menyusul adanya aksi tandingan yang juga digelar di depan Gedung Sate. Terpisah hanya beberapa meter dari mobil komando KAMI, dua kelompok massa dari Ikatan Cendekia Cipayung (ICC) dan Aksi Mahasiswa Pasundan (AMP) juga menggelar orasi menolak Deklarasi KAMI Jawa Barat.

Awalnya, aksi ketiga kelompok itu berjalan lancar dengan pengawalan sejumlah petugas kepolisian, masing-masing-masing kelompok pun menyuarakan aspirasinya. Namun, tak berselang lama, peserta aksi moral KAMI menghampiri kedua kelompok lawannya itu hingga terjadi adu mulut dan pengusiran. (Baca juga: 500 Prajurit TNI Tiba di Papua, Antisipasi Kerawanan di Pegunungan)
Aksi KAMI di Gedung Sate Ricuh, Massa Usir Kelompok Tandingan

Massa ICC dan AMP yang kalah jumlah tak bisa berbuat banyak saat diminta meninggalkan Gedung Sate. Dua mobil komando yang digunakan ICC dan AMP pun dipaksa buru-buru meninggalkan Gedung Sate seiring memanasnya situasi. (Baca juga: Usai Goreng Hiu, Nelayan di Muba Dapat Pari Seberat Dua Kuintal)

Koordinator Lapangan ICC, Adi Nugraha menyesalkan aksi pengusiran dan kekerasan yang dilakukan oleh massa KAMI itu. Padahal, kata dia, penyampaian pendapat di muka umum dilindungi oleh negara. "Kami dibubarkan secara paksa dan anarkis. Bahkan, mereka sempat memukuli kami dan merusak mobil komando yang kami bawa," ungkapnya.
Aksi KAMI di Gedung Sate Ricuh, Massa Usir Kelompok Tandingan

Demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan, kata Adi, pihaknya terpaksa mengalah dan meninggalkan Gedung Sate setelah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan tersebut.

"Kami mengutuk keras pengusiran yang disertai kekerasan dan pengerusakan yang dilakukan aktivis KAMI. Kami juga meminta Polri menindak para pelaku kekerasan dalam aksi KAMI itu," tegasnya. Adi menyesalkan pelaksanaan aksi moral KAMI yang dihadiri ratusan peserta di tengah upaya pemerintah menekan penyebaran COVID-19.

Diketahui, aksi moral KAMI di Gedung Sate merupakan rangkaian kegiatan Deklarasi KAMI Jabar hari ini yang gagal digelar di dua lokasi yang sebelumnya telah direncanakan, yakni di Balai Sartika, Buah Batu, Kota Bandung dan Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Kota Bandung karena dikhawatirkan memunculkan klaster baru penyebaran COVID-19.

Kegiatan Deklarasi KAMI akhirnya digelar secara virtual di salah satu rumah yang alamatnya dirahasiakan. Dalam deklarasi yang digelar Presidium KAMI Jabar itu, sejumlah tokoh KAMI, yakni Prof Dr Din Syamsuddin MA, Prof Dr Rochmat Wahhab, dan Jend TNI Purn Gatot Nurmantyo juga memaparkan Pidato Kejuangan Menyelamatkan Indonesia.

Ketiga tokoh KAMI itu akhirnya menyempatkan diri hadir menyapa peserta aksi moral di Gedung Sate. Tiba di Gedung Sate selepas dzuhur, satu per satu dari mereka pun menyampaikan orasinya di atas mobil komando yang disambut riuh semangat peserta aksi hingga teriakan takbir.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2357 seconds (0.1#10.140)