7 Fakta Menarik Ra Tanca, Pemberontak Majapahit yang Meregang Nyawa di Tangan Gajah Mada

Minggu, 23 Februari 2025 - 14:58 WIB
loading...
A A A
Keberhasilannya bertahan hidup dalam peristiwa tersebut membuatnya menjadi salah satu figur yang berperan besar dalam kelangsungan hidup Majapahit.

4. Satu-satunya Dharmaputra yang Selamat

Dalam pemberontakan tersebut, semua anggota pasukan Dharmaputra yang terlibat dalam usaha kudeta terhadap Jayanegara tewas, kecuali Ra Tanca. Ia berhasil melarikan diri dari serangan tersebut dan bertahan hidup meskipun banyak orang menganggapnya sebagai pengkhianat.

Ra Tanca, yang memiliki keterampilan dalam dunia pengobatan, mampu bertahan di tengah situasi yang penuh dengan konflik dan ancaman tersebut.

Namun, meskipun selamat, ia tidak dapat menghindari kemarahannya terhadap penguasa Majapahit yang berlaku tidak adil. Konflik antara ambisi politik dan pribadi membawa Ra Tanca ke titik yang lebih berbahaya, yang pada akhirnya akan mengarah pada kematiannya sendiri.

5. Berakhir Tragis di Tangan Gajah Mada

Setelah pemberontakan Ra Kuti yang menyebabkan kekacauan di Majapahit, Jayanegara yang sedang menderita penyakit bisul memanggil Ra Tanca untuk melakukan pengobatan. Ra Tanca yang memiliki dendam lama terhadap Jayanegara melihat kesempatan untuk membalas sakit hatinya.

Dalam operasi untuk mengobati bisul Raja Jayanegara, Ra Tanca dengan licik menikam sang raja hingga tewas.
Namun, tidak lama setelah Jayanegara meninggal, Gajah Mada yang saat itu berada di tempat kejadian langsung bertindak untuk mengakhiri pengkhianatan Ra Tanca.

Gajah Mada, yang terkenal sebagai salah satu tokoh yang sangat dihormati di Majapahit, membunuh Ra Tanca di tempat tersebut. Tragedi ini terjadi pada tahun Saka 1250 atau 1328 Masehi, dan menjadi titik balik dalam sejarah Majapahit.

6. Pemberontak dan Pengaruh terhadap Kesetiaan Kerajaan

Setelah kematian Jayanegara, Gajah Mada memutuskan untuk mengangkat Tribuwanatunggadewi, saudara perempuan Jayanegara, sebagai pemimpin baru Kerajaan Majapahit. Langkah ini dianggap sebagai cara untuk mengembalikan kekuasaan kepada garis keturunan asli Kertanegara, yang sebelumnya sempat terpinggirkan.

Tribuwanatunggadewi kemudian melahirkan Hayam Wuruk, raja yang akan membawa Majapahit menuju kejayaannya.

Pembunuhan terhadap Ra Tanca dan penumpasan pemberontakan Dharmaputra menandai perubahan besar dalam struktur kekuasaan di Majapahit. Gajah Mada, yang berhasil menumpas pemberontakan tersebut, mendapatkan dukungan luas dari rakyat dan elite kerajaan. Hal ini juga menandai akhir pengaruh keluarga Dara Petak dalam kerajaan.

7. Pengkhianatan yang Berujung pada Kejatuhan

Kehidupan Ra Tanca berakhir tragis sebagai seorang pengkhianat. Meskipun ia memiliki kemampuan luar biasa sebagai tabib dan pasukan elite, tindakan pengkhianatannya terhadap raja dan kerajaannya membawa pada kematiannya sendiri.

Kematian Ra Tanca menunjukkan bahwa dalam sejarah kerajaan-kerajaan besar, kekuasaan dan ambisi seringkali berbenturan dengan takdir pribadi yang berakhir dengan kehancuran.

Meskipun begitu, kisah Ra Tanca tetap menjadi bagian penting dari sejarah Majapahit. Ia adalah simbol dari bagaimana intrik, cinta terlarang, dan ambisi politik bisa berakhir dengan tragedi yang memengaruhi takdir seluruh kerajaan.

Kisah Ra Tanca adalah salah satu bagian yang sangat menarik dan penuh dengan drama dalam sejarah Majapahit. Dari cinta terlarang dengan Dyah Wiyat hingga pemberontakan yang mengguncang kerajaan, perjalanan hidupnya mencerminkan konflik-konflik besar yang terjadi di balik kekuasaan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2352 seconds (0.1#10.24)