Hendi Bantah Bantah Semarang Tertinggi COVID-19

Kamis, 03 September 2020 - 09:15 WIB
loading...
Hendi Bantah Bantah Semarang Tertinggi COVID-19
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi angkat bicara terkait pernyataan Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Wiku Adisasmito yang menyebutkan bahwa Kota Semarang merupakan daerah dengan kasus positif tertinggi di Indonesia.

"Data kasus COVID-19 aktif di Kota Semarang berbeda dengan data Satgas COVID-19 pusat. Bahkan selisihnya sangat jauh," kata wali kota yang akrab disapa Hendi itu dalam koteranga tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: Waspada! Semarang Tertinggi Kasus ODP Corona di Jateng )

Seperti diketahui, Wiku Adisasmito melalui tayangan akun YouTube BNPB pada Senin (31/8/2020) lalu, menyampaikan bahwa Kota Semarang menduduki peringkat pertama dengan 2.317 kasus. Sementara data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Semarang kasus COVID-19 yang aktif di Kota Semarang berada pada angka 470-an. (Baca juga: Aktivitas Penerbangan di Bandara A Yani Semarang Mulai Meningkat )

Hendi mengatakan, jika data kasus harus sinkron. Dia menegaskan, kenyataan kasus positif COVID-19 di Kota Semarang jauh di bawah yang dikatakan Wiku Adisasmito.

Hendi juga meminta apabila terdapat kasus COVID-19 yang belum terdata oleh Pemerintah Kota Semarang agar segera dikonfirmasikan sehingga pasien segera bisa tertangani. Baginya, semakin cepat mengetahui bahwa seseorang positif, pihaknya dapat segera berupaya secara maksimal untuk kesembuhan pasien dan tidak menulari anggota masyarakat yang lain.

Di sisi lain, kata Hendi, mengumumkan kasus COVID-19 tanpa konfirmasi ke wilayah yang bersangkutan dapat menimbulkan berbagai dampak. Dampak yang sangat dirasakan adalah timbulnya keresahan warga Kota Semarang.

Bahkan, tes COVID-19 yang dianjurkan oleh Pemerintah Pusat dilakukan 3.500 per satu juta penduduk telah dilaksanakan oleh Pemkot Semarang. Bahkan tes yang dilakukan di Kota Semarang mencapai 48.000. "Jangan sampai ketidakselarasan data menimbulkan persepsi bahwa Kota Semarang tidak melakukan apa-apa, mungkin ini yang harus kita perbaiki bersama-sama," kata dia.

Pihaknya telah melakukan berbagai cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 sembari tetap membuka ruang-ruang aktivitas sosial budaya ekonomi. “Saya rasa semua masih terkendali dengan baik,” kata Hendi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan pusat. Hal itu karena data Corona di Semarang untuk kasus aktif jauh di bawah 2.000 kasus.

"Terus terang kami juga kaget dengan data yang menyebutkan Kota Semarang tertinggi mencapai 2.000-an kasus. Sampai saat ini kasus aktif COVID di Semarang masih jauh di bawah 2.000," kata dia.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0898 seconds (0.1#10.140)