Ini Kronologi Eks Kepala BPN Denpasar Tembak Diri di Kantor Kejati Bali Denpasar
loading...
A
A
A
DENPASAR - Mantan Kepala BPN Denpasar Tri Nugraha tewas bunuh diri di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali , Senin (1/9/2020).
Terungkap bagaimana tersangka kasus pencucian uang dan gratifikasi itu mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
Wakil Kepala Kejati Bali Asep Maryono mengatakan, Tri bunuh diri dengan cara menembak diri dengan senjata api. "Ada luka tembak di dada kirinya," katanya.
Menurut Asep, kejadian itu sekitar jam 19.00 Wita lebih. Saat itu Tri hendak dibawa ke Lapas Kerobokan untuk dilakukan penahanan terkait kasus tindak pidana pencucian uang dan gratifikasi.
Dikawal petugas jaksa dan kepolisian, Tri digiring turun dari ruang penyidik di lantai dua menuju mobil tahanan yang telah disiapkan di halaman depan.
Tiba-tiba, Tri minta ijin ke toilet. Petugas pun mengijinkan dan menunggu di luar. "Tiba-tiba terdengar tembakan," tutur Asep.
Meski hanya sekali, kerasnya suara letusan itu pun membuat seisi kantor Kejati Bali langsung berubah gaduh. (Baca juga: Digiring ke Tahanan, Mantan Kepala BPN Denpasar Diduga Tembak Diri Sendiri)
Sejumlah petugas langsung berlari ke arah toilet. Begitu pintu toilet yang memang tidak terkunci itu dibuka, Tri ditemukan sudah dalam kondisi bersimbah darah dengan posisi terduduk di lantai toilet. (Baca juga: Tembak Diri Sendiri di Kejati Bali, Eks Kepala BPN Denpasar Akhirnya Tewas)
Darah segar mengalir dari kemeja putih yang dikenakannya. Nyawa Tri tidak tertolong saat dievakuasi ke Rumah Sakit Bross yang berjarak kurang dari satu kilometer dari kantor Kejati.
"Kami sudah mendapat konfirmasi dari rumah sakit kalau dia telah meninggal," pungkas Asep.
Terungkap bagaimana tersangka kasus pencucian uang dan gratifikasi itu mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
Wakil Kepala Kejati Bali Asep Maryono mengatakan, Tri bunuh diri dengan cara menembak diri dengan senjata api. "Ada luka tembak di dada kirinya," katanya.
Menurut Asep, kejadian itu sekitar jam 19.00 Wita lebih. Saat itu Tri hendak dibawa ke Lapas Kerobokan untuk dilakukan penahanan terkait kasus tindak pidana pencucian uang dan gratifikasi.
Dikawal petugas jaksa dan kepolisian, Tri digiring turun dari ruang penyidik di lantai dua menuju mobil tahanan yang telah disiapkan di halaman depan.
Tiba-tiba, Tri minta ijin ke toilet. Petugas pun mengijinkan dan menunggu di luar. "Tiba-tiba terdengar tembakan," tutur Asep.
Meski hanya sekali, kerasnya suara letusan itu pun membuat seisi kantor Kejati Bali langsung berubah gaduh. (Baca juga: Digiring ke Tahanan, Mantan Kepala BPN Denpasar Diduga Tembak Diri Sendiri)
Sejumlah petugas langsung berlari ke arah toilet. Begitu pintu toilet yang memang tidak terkunci itu dibuka, Tri ditemukan sudah dalam kondisi bersimbah darah dengan posisi terduduk di lantai toilet. (Baca juga: Tembak Diri Sendiri di Kejati Bali, Eks Kepala BPN Denpasar Akhirnya Tewas)
Darah segar mengalir dari kemeja putih yang dikenakannya. Nyawa Tri tidak tertolong saat dievakuasi ke Rumah Sakit Bross yang berjarak kurang dari satu kilometer dari kantor Kejati.
"Kami sudah mendapat konfirmasi dari rumah sakit kalau dia telah meninggal," pungkas Asep.
(boy)