Aktivis Cianjur Soroti Kasus Warga Meninggal Usai Ikut Pengobatan Gratis
loading...
A
A
A
Untuk diketahui, warga Kampung Singkup, Desa Sukamulya, Kecamatan Naringgul, Cianjur Selatan, Jawa Barat, Yohani (42), meninggal dunia pada 27 Oktober 2024 setelah mengonsumsi obat. Obat itu didapat dari pengobatan gratis yang diadakan oleh salah satu tim sukses pasangan calon bupati dan wakil bupati Cianjur.
Kepala UPTD Puskesmas Naringgul, Arif Sopian mengatakan, sehari sebelum meninggal, Rohani yang merasa sakit kepala berangkat ke pengobatan gratis salah satu paslon kepala daerah Cianjur. Setelah diperiksa, ia diberikan obat.
"Pada malam harinya, beliau meminum obat dari hasil pengobatan gratis. Dan sekitar pukul 11 malam, mengeluh pusing dan muntah-muntah, lalu tidak sadarkan diri," katanya.
Besok harinya, Rohani dibawa ke Puskesmas Naringgul dalam keadaan koma. Karena itu korban dirujuk ke rumah sakit Bandung. Namun di perjalanan sudah tidak bernapas dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Sementara anak Yohani, Kuswana berharap agar kejadian ini tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik. "Keluarga sudah mengikhlaskan kepergian ibu kami. Kami memohon agar kejadian ini tidak diseret ke dalam ranah politik," katanya.
Ia juga mengakui bahwa keluarga saat ini masih dalam suasana duka dan berharap masyarakat memahami situasi yang mereka alami. "Kami bukan menutup diri, tetapi masih dalam kondisi berduka dan tertekan. Mohon pengertiannya," katanya.
Kepala UPTD Puskesmas Naringgul, Arif Sopian mengatakan, sehari sebelum meninggal, Rohani yang merasa sakit kepala berangkat ke pengobatan gratis salah satu paslon kepala daerah Cianjur. Setelah diperiksa, ia diberikan obat.
"Pada malam harinya, beliau meminum obat dari hasil pengobatan gratis. Dan sekitar pukul 11 malam, mengeluh pusing dan muntah-muntah, lalu tidak sadarkan diri," katanya.
Besok harinya, Rohani dibawa ke Puskesmas Naringgul dalam keadaan koma. Karena itu korban dirujuk ke rumah sakit Bandung. Namun di perjalanan sudah tidak bernapas dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Sementara anak Yohani, Kuswana berharap agar kejadian ini tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik. "Keluarga sudah mengikhlaskan kepergian ibu kami. Kami memohon agar kejadian ini tidak diseret ke dalam ranah politik," katanya.
Ia juga mengakui bahwa keluarga saat ini masih dalam suasana duka dan berharap masyarakat memahami situasi yang mereka alami. "Kami bukan menutup diri, tetapi masih dalam kondisi berduka dan tertekan. Mohon pengertiannya," katanya.
(abd)