Danau Purba Matano Tetap Lestari, Bukti Penambangan Keberlanjutan untuk Negeri
loading...
A
A
A
Investasi itu terbagi untuk dua kategori, yaitu rencana pengembangan, seperti di Pomalaa, serta sustaining capex untuk area operasional di Sorowako.
PT Vale disebutkan tengah berfokus mengoptimalkan produksi nikel di Sorowako, serta membangun beberapa proyek HPAL di Sorowako dan Pomalaa, serta area operasional Bahodopi.
Tambang Bahodopi diproyeksikan selesai pada kuartal-III tahun depan, sementara Pomalaa ditargetkan beroperasi pada kuartal-I tahun 2026 Manajemen mengaku bahwa proyek-proyek pengembangan dan optimasi yang direncanakan memang sejalan dengan semangat untuk menggenjot hilirisasi nikel sesuai arahan pemerintah. Hilirisasi yang dilakukan PT Vale akan terus berjalan sesuai rencana.
PT Vale juga mengumumkan pencapaian penting dalam upaya keberlanjutan dengan perolehan peringkat risiko environment, social, and governance (ESG) sebesar 29,4 dari Sustainalytics.
Peringkat ini menempatkan PT Vale dalam kategori Risiko ESG Menengah, sebuah peningkatan signifikan dari sebelumnya yang masuk dalam kategori Risiko ESG Tinggi. Dengan pencapaian ini, PT Vale kini menjadi perusahaan nikel Indonesia dengan peringkat risiko ESG terendah di kelompok ini.
Dari 238 perusahaan logam terdiversifikasi yang dinilai oleh Sustainalytics, kurang dari 20% berhasil mencapai kategori Risiko ESG Menengah, Rendah, atau Negligible. PT Vale menonjol sebagai satu-satunya perusahaan nikel Indonesia dalam kelompok prestisius ini, menegaskan kepemimpinannya dalam praktik ESG di sektor pertambangan.
Peningkatan peringkat ESG Vale tidak hanya mencerminkan kemajuan perusahaan, tetapi juga merupakan komitmen terhadap masa depan. PT Vale pun bertekad untuk terus menurunkan risiko ESG dan memainkan peran penting dalam lanskap pertambangan berkelanjutan di Indonesia.
PT Vale disebutkan tengah berfokus mengoptimalkan produksi nikel di Sorowako, serta membangun beberapa proyek HPAL di Sorowako dan Pomalaa, serta area operasional Bahodopi.
Tambang Bahodopi diproyeksikan selesai pada kuartal-III tahun depan, sementara Pomalaa ditargetkan beroperasi pada kuartal-I tahun 2026 Manajemen mengaku bahwa proyek-proyek pengembangan dan optimasi yang direncanakan memang sejalan dengan semangat untuk menggenjot hilirisasi nikel sesuai arahan pemerintah. Hilirisasi yang dilakukan PT Vale akan terus berjalan sesuai rencana.
PT Vale juga mengumumkan pencapaian penting dalam upaya keberlanjutan dengan perolehan peringkat risiko environment, social, and governance (ESG) sebesar 29,4 dari Sustainalytics.
Peringkat ini menempatkan PT Vale dalam kategori Risiko ESG Menengah, sebuah peningkatan signifikan dari sebelumnya yang masuk dalam kategori Risiko ESG Tinggi. Dengan pencapaian ini, PT Vale kini menjadi perusahaan nikel Indonesia dengan peringkat risiko ESG terendah di kelompok ini.
Dari 238 perusahaan logam terdiversifikasi yang dinilai oleh Sustainalytics, kurang dari 20% berhasil mencapai kategori Risiko ESG Menengah, Rendah, atau Negligible. PT Vale menonjol sebagai satu-satunya perusahaan nikel Indonesia dalam kelompok prestisius ini, menegaskan kepemimpinannya dalam praktik ESG di sektor pertambangan.
Peningkatan peringkat ESG Vale tidak hanya mencerminkan kemajuan perusahaan, tetapi juga merupakan komitmen terhadap masa depan. PT Vale pun bertekad untuk terus menurunkan risiko ESG dan memainkan peran penting dalam lanskap pertambangan berkelanjutan di Indonesia.
(shf)