Ratusan Warga Stop Paksa Tambang Nikel di Halmahera Selatan

Jum'at, 14 Februari 2025 - 10:21 WIB
loading...
Ratusan Warga Stop Paksa...
Ratusan warga Desa Bobo, Kecamatan Obi Selatan, Halmahera Selatan, Maluku Utara, menghentikan aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan tambang nikel PT Inti Mining Sentosa (PT IMS). FOTO/ISMAIL SANGAJI
A A A
HALMAHERA SELATAN - Ratusan warga Desa Bobo, Kecamatan Obi Selatan, Halmahera Selatan , Maluku Utara, menghentikan aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan tambang nikel PT Inti Mining Sentosa (PT IMS). Warga khawatir aktivitas tambang tersebut akan membawa dampak buruk bagi lingkungan dan kehidupan mereka.

Aksi protes ini berujung pada pengusiran paksa alat berat yang tengah melakukan eksplorasi. Warga mendesak perusahaan untuk segera menghentikan operasinya dan mengeluarkan seluruh alat berat dari lokasi.

Masyarakat menolak keberadaan tambang karena lokasinya berdekatan dengan perkebunan warga serta diapit oleh dua sungai yang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat setempat. Mereka khawatir limbah perusahaan akan mencemari sumber air dan merusak lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian utama penduduk desa.



"Kalau limbah sampai mencemari sungai, kami tidak punya lagi sumber air bersih. Tanaman di kebun juga bisa mati, dan itu akan berdampak besar bagi kehidupan kami," kata Viktor Kumaniren, salah satu tokoh pemuda desa.

Selain faktor lingkungan, warga juga mengungkapkan kekecewaan terhadap PT IMS yang dinilai tidak pernah melakukan sosialisasi sebelum memulai eksplorasi pada tahun 2024. Padahal, izin resmi perusahaan sudah diterbitkan sejak tahun 2013. Namun, baru pada periode 2024-2025 aktivitas eksplorasi mulai dilakukan, yang menurut warga sudah tidak sesuai dengan kondisi alam saat ini.

"Kami tidak pernah mendapatkan penjelasan atau sosialisasi dari perusahaan tentang rencana eksplorasi ini. Tiba-tiba mereka datang dan langsung melakukan aktivitas," kata Jois Golongi, tokoh masyarakat setempat.

Warga mendesak pemerintah untuk segera turun tangan dan menutup perusahaan tersebut demi melindungi keberlangsungan hidup masyarakat Desa Bobo.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak perusahaan maupun pemerintah daerah terkait tuntutan warga. Sementara itu, situasi di Desa Bobo masih dipenuhi ketegangan, dengan masyarakat tetap bersiaga untuk mencegah kembalinya aktivitas eksplorasi tambang di wilayah mereka.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1762 seconds (0.1#10.24)