Teknologi Appostraps, Ikhtiar Selamatkan Daratan dengan Ban Bekas
loading...
A
A
A
Beberapa universitas telah melakukan studi terkait terciptanya ekosistem penyelamat daratan itu. Diantaranya Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kawasan ekowisata Pasir Putih merupakan bagian dari program CSR PHE ONWJ dengan nama Jam Pasir (Jaga Alam Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir).
Iin Inani, Ketua Gapokan Pantai Barokah, Cilamaya Kulon mengatakan, keberadaan wisata Pasir Putih menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. "Dengan bantuan Pertamina, termasuk pelatihan dan keberadaan tempat wisata sangat berarti bagi ekonomi kami,"sebutnya.
Saat ini jumlah ibu-ibu yang terlibat dalam ekosistem Jam Pasir mencapai puluhan orang. "Sejak abrasi ditanggulangi, ekonomi masyarakat membaik. Kami bisa berjualan di tempat wisata. Omzet per bulan bisa mencapai Rp6juta hingga Rp10 juta per bulan,"tegasnya.
Pakar Lingkungan Hidup Alexander Soni Keraf menilai, pemdampingan yang dilakukan Pertamina tak sekadar memberikan dampak positif terhadap lingkungan, juga menciptakan ekonomi sirkular yang meperkuat ketahanan ekonomi rakyat. "Ban bekas bisa dipasok dari masyarakat. Ada UMKM yang terlibat, ekonomi rakyat bertumbuh sehingga tercipta ekonomi sirkular tak sekadar masalah lingkungan saja,"paparnya.
Soni yang juga Mantan Menteri Lingkungan Hidup itu menilai, langkah pendampingan yang dilakukan Pertamina sangat strategis dan diyakini memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara. "Upaya yang dilakukan Pertamina patut dijadikan role model oleh perusahaan nasional,"katanya.
Appostraps, merupakan akronim dari Alat Pemecah, Peredam Ombak, dan Sedimen Traps. Inovasi pemanfaatan ban bekas sebagai bahan Appostraps ini terbukti efektif mengatasi abrasi dan membentuk sedimentasi wilayah pesisir di tiga kabupaten di Jawa Barat yakni Karawang, Subang dan Indramayu.
Climate Center, organisasi nirlaba internasional yang menganalisa isu perubahan iklim, sejumlah wilayah di pesisir pantai utara Jawa Barat diprediksi akan tenggelam dalam 8 tahun ke depan, tepatnya pada 2030. Wilayah yang berpotensi tenggelam meliputi Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon. Tenggelamnya pesisir utara Jawa ini dipicu oleh kenaikan permukaan air laut dan abrasi yang menggerus daratan.
Sebelum program Appostraps diinisiasi PHE ONWJ, air laut yang masuk sampai dalam rumah penduduk setinggi 10-15 cm.
Kini, masyarakat yang bermukim di Pasir Putih Karawang, bersama warga di Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, serta Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, bisa berafas lega. Bersenjatakan ban bekas mereka mampu melawan ancaman abrasi.