Kisah Heroik Pasukan Garuda TNI Cegat Konvoi Tank Israel Gagalkan Perang di Lebanon

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 05:55 WIB
loading...
Kisah Heroik Pasukan...
Aksi personel TNI yang tergabung dalam UNIFIL mengadang tank militer Israel di Al-Adisa, perbatasan Lebanon selatan. Foto/Instagram @lebanese.army
A A A
2 Juni 2020, sebuah peristiwa heroik yang melibatkan pasukan TNI di perbatasan Lebanon-Israel atau yang dikenal sebagaiBlue Line, menyedot perhatian dunia. Pasukan TNI berhasil mencegah tank Israel masuk menginvasi wilayah Lebanon.

Dalam misi perdamaian PBB (United Nations Interim Forces in Lebanon/UNIFIL), pasukan TNI berhasil mencegah terjadinya konfrontasi bersenjata antara pasukan Israel dan Lebanon. Kisah ini bahkan sempat diabadikan dalam video yang viral di media sosial.

Kejadian bermula ketika pasukan Israel Defense Forces (IDF) yang menggunakan Tank Merkava memasuki wilayahBlue Lineuntuk melakukan latihan militer. Sadar akan situasi ini, pasukan Lebanon (Lebanese Armed Forces/LAF) yang sedang berpatroli segera bersiap.



Ketegangan memuncak ketika tank-tank Israel kembali mendekat dengan kekuatan yang lebih besar, sementara pasukan Lebanon sudah bersiaga dengan senjata anti-tank.

Melihat potensi konflik yang semakin memanas, pasukan TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-M segera bertindak. Dipimpin oleh Mayor Inf Handi Wibowo, Komandan Kompi Alfa, sebanyak 23 prajurit TNI dengan satu unit Anoa bergerak menuju lokasi.

Dengan tenang, mereka memposisikan diri di antara pasukan Israel dan Lebanon, sambil mengibarkan bendera PBB. Meski menghadapi situasi yang berpotensi meledak menjadi konflik besar, prajurit TNI tidak mengacungkan senjata.

Beberapa di antara mereka bahkan menggantungkan senjata sebagai tanda perdamaian. Tindakan ini berhasil. Ketegangan mulai mereda, dan Tank Merkava Israel beserta pasukannya memutuskan untuk mundur.



Demikian pula dengan pasukan Lebanon yang juga memilih untuk menarik diri. Konfrontasi bersenjata yang nyaris terjadi dapat dihindari berkat keberanian dan ketenangan pasukan TNI.

Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen Victor Hasudungan Simatupang kala itu menegaskan bahwa langkah prajurit TNI ini sepenuhnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh PBB.

Sebelum diterjunkan, pasukan TNI telah menjalani pelatihan intensif selama 30 hari di PMPP TNI untuk memahami bagaimana bertindak di wilayahBlue Line.

”Semua yang dilakukan sudah sesuai Standard Operating Procedure (SOP) yang dikeluarkan PBB. Itu yang kita latihkan kepada mereka sebelum berangkat misi,” jelas Victor.

Aksi heroik ini mendapat apresiasi tinggi, baik dari Mabes TNI maupun dari UNIFIL. Pasukan TNI yang terlibat dalam aksi tersebut mendapatkan penghargaan, termasuk kesempatan naik pangkat dan rekomendasi sekolah.

Force CommanderUNIFIL juga memberikan penghargaan atas ketenangan dan profesionalisme prajurit Indonesia dalam misi perdamaian ini. Tindakan berani pasukan TNI di Lebanon menjadi bukti nyata peran penting Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1266 seconds (0.1#10.140)