Gelar Treaty Forum 2024, Indonesia Re Komitmen Lakukan Inovasi dan Digitalisasi

Senin, 30 September 2024 - 23:00 WIB
loading...
Gelar Treaty Forum 2024,...
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat. Foto/IST
A A A
MATARAM - Indonesia Re akan terus melakukan inovasi dan transformasi digital dalam menghadapi tantangan global. Langkah tersebut dinilai penting untuk mendorong terciptanya sinergi yang lebih baik dalam pengelolaan risiko.

Hal itu terungkap dalam Indonesia Re Treaty Forum 2024 yang digelar Indonesia Re dengan AON di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 5-7 September 2024.

Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat mengatakan, Bank Dunia memperkirakan Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5,1% pada periode 2024-2026.

Hal itu mencerminkan melunaknya ketentuan perdagangan serta normalisasi menuju pertumbuhan tren yang lebih moderat.



”Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini, ditambah dengan ketidakstabilan geopolitik, semakin mempertegas peran penting industri asuransi dalam perlindungan atas risiko,” ujarnya, Senin (30/9/2024).

Menyikapi kondisi ini, pasar asuransi membutuhkan konsolidasi yang kuat agar mampu bertahan. Hal ini menjadi tantangan besar bagi industri, termasuk Indonesia Re, yang masih didominasi oleh perjanjian Treaty Proportional dan lini bisnis harta benda/property.

Forum ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja sama yang baik dengan para mitra perusahaan asuransi umum dan menjadi platform kunci bagi Indonesia Re dalam menyampaikan kebijakan serta rencana strategis dalam rangka menghadapi renewal program reasuransi otomatis (Treaty) 2025 di bisnis reasuransi umum.

”Kami percaya melalui diskusi terbuka dan kolaboratif, kita dapat bersama-sama menciptakan solusi yang lebih baik untuk menghadapi tantangan pasar reasuransi, khususnya dalam Treaty Renewal 2025,” ucapnya.

Menghadapi tantangan ini, kata dia, Indonesia Re berkomitmen memperkuat fondasinya dan melakukan evaluasi terhadap sejumlah aspek penting dalam pembaruan perjanjian treaty 2025, yang melanjutkan sejumlah kebijakan di 2024 namun dengan mempertegas aplikasi dari beberapa terms and conditions.

Antara lain dalam ketentuan untuk jaminan Business Interruption, penentuan Basis of Cover, dan lain-lain. Selain itu, Indonesia Re juga menjelaskan penguatan sisi administrasi termasuk sosialisasi proses digitalisasi dan transformasi melalui platform RIU Connect.

Delil menegaskan inovasi dan transformasi digital akan menjadi kunci dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin menantang.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan daya saing melalui teknologi dan digitalisasi. Selain itu, kami juga menekankan pentingnya kerja sama dan konsolidasi di antara para pelaku industri asuransi untuk bertahan di tengah hardening market," ujar Delil.

Treaty Forum 2024 diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan mitra bisnis dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan Indonesia Re. Forum ini juga mendorong terciptanya sinergi yang lebih baik dalam pengelolaan risiko dan penanganan klaim.

Dengan kesiapan menghadapi tantangan yang ada, Indonesia Re optimis dapat terus menyediakan solusi reasuransi yang inovatif dan efektif bagi para mitranya.

Serta mendukung kolaborasi dalam menjaga kondisi pasar yang menguntungkan untuk meningkatkan kualitas layanan dan stabilitas program reasuransi yang berkelanjutan.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1595 seconds (0.1#10.140)