Kisah Siu Ban Ci Mualaf, Selir Cantik Prabu Brawijaya yang Dipandang Sebelah Mata
loading...
A
A
A
SIU Ban Ci selir Raja Majapahit Prabu Brawijaya merupakan putri utusan Raja Dinasti Ming (diperkirakan Kaisar Zheng Tong) yang sangat cantik, terpelajar, halus dan bertatakrama. Dikisahkan, dia kemudian memutuskan pindah agama Islam (mualaf).
Siu Ban Ci dikenal juga Tan Eng Kian atau biasa populer dengan nama Dewi Kian. Awalnya Prabu Brawijaya V yangnerkuasa di Kerajaan Majapahit terpesona akan keanggunan dan pesona Siu Ban Ci.
Dikutip dari buku Brawijaya Moksa Detik-Detik Akhir Perjalanan Hidup Prabu Majapahit, pernikahan mereka pun terlaksana. Namun di titik tertentu pernikahan mereka mengalami pasang surut.
Pada saat itu Prabu Brawijaya V sudah dikaruniai seorang bayi yang sudah dikandung oleh Siu Ban Ci yang kemungkinan berjenis kelamin laki-laki. Hal yang membahagiakan bagi Sang Prabu.
Tetapi sang permaisuri Ratu Dewi Dwarawati atau Dewi Amarati tidak membiarkan pernikahan mereka berjalan baik-baik saja. Sang Ratu mendesak agar Siu Ban Ci segera keluar dari lingkungan istana Majapahit.
Jika tidak dikabulkan oleh Prabu Brawijaya V, maka Ratu Dewi Amarati mengancam akan meninggalkan Sang Prabu kembali ke Negeri Cempa (Thailand).
Hal tersebut rupanya membuat Prabu Brawijaya V tak berdaya, dengan begitu ia harus merelakan kepergian dari Siu Ban Ci menuju tanah Sumatera.
"Benarkah saya harus berpisah dengan Kanda Prabu? Jadi, kami tidak lagi tinggal di kaputren istana Majapahit!"?" ujar Siu Ban Ci.
Siu Ban Ci dikenal juga Tan Eng Kian atau biasa populer dengan nama Dewi Kian. Awalnya Prabu Brawijaya V yangnerkuasa di Kerajaan Majapahit terpesona akan keanggunan dan pesona Siu Ban Ci.
Dikutip dari buku Brawijaya Moksa Detik-Detik Akhir Perjalanan Hidup Prabu Majapahit, pernikahan mereka pun terlaksana. Namun di titik tertentu pernikahan mereka mengalami pasang surut.
Pada saat itu Prabu Brawijaya V sudah dikaruniai seorang bayi yang sudah dikandung oleh Siu Ban Ci yang kemungkinan berjenis kelamin laki-laki. Hal yang membahagiakan bagi Sang Prabu.
Tetapi sang permaisuri Ratu Dewi Dwarawati atau Dewi Amarati tidak membiarkan pernikahan mereka berjalan baik-baik saja. Sang Ratu mendesak agar Siu Ban Ci segera keluar dari lingkungan istana Majapahit.
Jika tidak dikabulkan oleh Prabu Brawijaya V, maka Ratu Dewi Amarati mengancam akan meninggalkan Sang Prabu kembali ke Negeri Cempa (Thailand).
Baca Juga
Hal tersebut rupanya membuat Prabu Brawijaya V tak berdaya, dengan begitu ia harus merelakan kepergian dari Siu Ban Ci menuju tanah Sumatera.
"Benarkah saya harus berpisah dengan Kanda Prabu? Jadi, kami tidak lagi tinggal di kaputren istana Majapahit!"?" ujar Siu Ban Ci.