Ratusan Warga Jatiasih Bekasi Masih Terjebak Banjir
loading...
Tim evakuasi gabungan terus berupaya menyelamatkan warga Jatiasih Bekasi yang terdampak banjir, Selasa (4/3/2025). Foto/BPBD
A
A
A
BEKASI - Tim evakuasi gabungan terus berupaya menyelamatkan warga yang terdampak banjir di Kompleks TNI AL dan Kemang IFI Graha, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (4/3/2025).
Proses evakuasi banjir Bekasi berlangsung sejak Selasa pagi. Pantauan lapangan hingga pukul 12.00 WIB, sejumlah aparat gabungan dari Brimob, TNI, Basarnas, BPBD, serta sejumlah relawan mengevakuasi warga.
Ketua RW 07 Komplek TNI AL, Jatirasa, Hendri Sudarma mengatakan, terdapat 600 KK di daerahnya. Evakuasi masih dilakukan sebagian warga yang dimulai pada pukul 8 pagi.
“Evakuasi dilakukan bertahap. Ada sekitar 600 kepala keluarga (KK), namun belum semuanya berhasil dievakuasi. Beberapa warga masih bertahan di rumah mereka,” kata Hendri.
Tim penyelamat menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi lansia dan warga yang kesulitan keluar dari rumahnya.
Beberapa di antaranya bahkan harus digendong karena tidak dapat berjalan sendiri.
Sebagian warga memilih bertahan di lantai dua rumah mereka atau mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman.
“Kalau yang rumahnya bertingkat, mereka lebih memilih bertahan. Jadi mereka numpang di situ," ungkap Hari, warga setempat.
Proses evakuasi banjir Bekasi berlangsung sejak Selasa pagi. Pantauan lapangan hingga pukul 12.00 WIB, sejumlah aparat gabungan dari Brimob, TNI, Basarnas, BPBD, serta sejumlah relawan mengevakuasi warga.
Ketua RW 07 Komplek TNI AL, Jatirasa, Hendri Sudarma mengatakan, terdapat 600 KK di daerahnya. Evakuasi masih dilakukan sebagian warga yang dimulai pada pukul 8 pagi.
“Evakuasi dilakukan bertahap. Ada sekitar 600 kepala keluarga (KK), namun belum semuanya berhasil dievakuasi. Beberapa warga masih bertahan di rumah mereka,” kata Hendri.
Tim penyelamat menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi lansia dan warga yang kesulitan keluar dari rumahnya.
Beberapa di antaranya bahkan harus digendong karena tidak dapat berjalan sendiri.
Sebagian warga memilih bertahan di lantai dua rumah mereka atau mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman.
“Kalau yang rumahnya bertingkat, mereka lebih memilih bertahan. Jadi mereka numpang di situ," ungkap Hari, warga setempat.
(shf)
Explore More