Kasus Penggelapan Mobil Rental Marak Selama Pandemi COVID-19

Senin, 24 Agustus 2020 - 16:30 WIB
loading...
Kasus Penggelapan Mobil Rental Marak Selama Pandemi COVID-19
Ketua Umum BRN Sulaiman Zuhri bersama anggota BRN saat akan memulai tur ke Pulau Sumatera untuk memperkuat jaringan BRN. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Terpuruknya kondisi ekonomi akibat pandemi COVID-19 diduga menjadi penyebab makin maraknya kasus penggelapan mobil rental atau sewa di Indonesia. Modus yang digunakan pelaku, yakni mobil rental digadaikan konsumen di luar kota.

Komunitas pemilik dan pengelola rental mobil, Buser Rentcar Nasional (BRN) mencatat, kasus penggelapan menjadi penyebab utama banyaknya usaha rental mobil bangkrut. Sedikitnya 1.000 kasus penggelapan mobil rental terjadi di seluruh Indonesia setiap tahun. (BACA JUGA: Dituduh Mencuri Pisang, Mantan Anggota Dewan Nyaris Dihakimi Massa )

"Permasalahan paling besar yang membuat usaha rental mobil bangkrut ini saat mobil digadaikan konsumen karena argonya gak jalan. Sementara, kami harus tetap bayar (angsuran) ke leasing," kata Ketua Umum BRN Sulaiman Zuhri di Bandung, Senin (24/8/2020). (BACA JUGA: Pilkada 2020 Belum Mulai, Puluhan Dugaan Pelanggaran Sudah Terjadi )

Ironisnya, ujar Sulaiman, selama pandemi COVID-19, pelaporan kasus penggelapan mobil rental mengalami peningkatan. Kondisi tersebut mengakibatkan para pemilik dan pengelola rental mobil semakin terpuruk setelah terdampak langsung pandemi COVID-19. (BACA JUGA: Warga Antre di PA Soreang, 'Ini Bukan Antrian BLT ya Guys, tapi Mau Cerai' )

"Peningkatannya sampai 25 persen. Sebelum pandemi, kita terima laporan kadang dua hari sekali, tapi sekarang tiap hari ada. Kami menduga terpuruknya kondisi ekonomi akibat pandemi COVID-19 menjadi penyebab makin maraknya kasus penggelapan," ujar dia.

Sulaiman menuturkan, untuk menekan kasus penggelapan mobil rental, BRN bersama seluruh anggota berupaya memperkuat konsolidasi dan soliditas. Dengan total anggota yang mencapai sekitar 700 orang, BRN bergotong royong menyelesaikan kasus-kasus mobil rental.

"Melalui wadah BRN, kami berupaya menyelesaikan mobil bermasalah secara efektif dan efisien. Contoh mobil rental mobil di Kota Bandung bermasalah di Palembang, maka tidak perlu orang Bandung ke Palembang karena orang Palembang yang akan mengatasi. Apakah mobil itu digadai, dicuri, atau lainnya, ini semua tanpa biaya," tutur Sulaiman.

Maraknya penggelapan mobil rental, ungkap Sulaiman, menjadi landasan pembentukan BRN tiga tahun lalu. Selama berdiri, seluruh anggota BRN selalu bahu membahu mengatasi mobil rental bermasalah.

"Komunitas ini perlu kami bentuk supaya ruang gerak mafia yang kerap melakukan penggelapan mobil, sempit. Tentunya, kami juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian," ungkap dia.

Sulaiman mengatakan, kasus yang ditangani BRN sekitar 90 persen clear (selesai). Biasanya, anggota BRN mendatangi orang yang diduga menggadaikan mobil secara persuasif. "Setelah diedukasi, biasanya clear. Kalau gak beres, kita minta bantuan ke polisi, semuanya berlandaskan hukum," kata Sulaiman.

Meski sudah memiliki jaringan di seluruh Indonesia, ujar dia, BRN menargetkan terus menambah jumlah anggota. Salah satu cara yang dilakukan adalah menggelar tur ke Pulau Sumatera, mulai 24 Agustus hingga 3 September 2020 mendatang.

"Tujuannya memperkuat silaturahmi dan memperbanyak relawan. Kalau Anda masuk anggota BRN, suatu saat anda akan dimintai pertolongan. Begitupun sebaliknya. Jadi, akan efektif secara waktu dan biaya," pungkas dia.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3481 seconds (0.1#10.140)