Kisah Kebangkitan Daha sebagai Ibu Kota Kerajaan setelah Kejatuhan Majapahit

Rabu, 24 Juli 2024 - 06:25 WIB
loading...
Kisah Kebangkitan Daha...
Candi Brahu, salah satu peninggalan dari masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Foto/Ilustrasi/Dok.Sindonews
A A A
Pada masa keemasan Majapahit , kekuasaan dan pengaruhnya meluas hingga ke berbagai pelosok Nusantara. Namun, seperti halnya banyak kerajaan besar lainnya, Majapahit pun mengalami masa kejatuhan. Ketika runtuhnya Majapahit pada tahun 1478, kisah baru muncul dengan kebangkitan Daha sebagai ibu kota kerajaan yang baru.

Pasca kejatuhan Majapahit, Dyah Ranawijaya, yang juga dikenal dengan gelar Sri Wilwatiktapura-Janggala-Kadiri Prabhu Natha, mengambil alih kekuasaan dan berusaha mempertahankan sisa-sisa kejayaan Majapahit. Dyah Ranawijaya memerintah dari Keling, yang pada masa itu menjadi pusat pemerintahan baru menggantikan Majapahit. Gelar yang disandangnya, seperti yang disebutkan dalam prasasti Jiyu, menegaskan kedudukannya sebagai penguasa yang sah.

Namun, Keling tidak bertahan lama sebagai ibu kota. Di masa pemerintahan Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, terjadi perpindahan ibu kota dari Keling ke Daha. Meskipun tidak ada catatan sejarah yang mencatat secara pasti kapan perpindahan ini terjadi, bukti dari sumber sejarah Portugis karya Tomé Pires memberikan petunjuk yang berharga. Dalam karyanya "Suma Oriental", yang ditulis antara tahun 1512 hingga 1515, Pires menyebut ibu kota kerajaan Jawa sebagai "Dayo". Nama ini diduga merupakan transliterasi dari Daha, yang terletak di pedalaman Jawa Timur, sekitar dua hari perjalanan dari pelabuhan Tuban.



Perpindahan ibu kota ini menandai kebangkitan Daha sebagai pusat pemerintahan yang baru. Letaknya yang strategis di pedalaman, sekitar seratus kilometer di selatan Tuban, memberikan keamanan dan stabilitas yang dibutuhkan oleh kerajaan dalam menghadapi tantangan zaman. Menurut Tomé Pires, Daha menjadi pusat kekuasaan kerajaan Jawa pada tahun 1513, menggantikan Majapahit yang telah lama dikenal sebagai simbol kejayaan Nusantara.

Kebangkitan Daha sebagai ibu kota kerajaan pasca runtuhnya Majapahit mencerminkan kemampuan para penguasa Jawa untuk beradaptasi dan bertahan di tengah perubahan zaman. Meskipun Majapahit telah jatuh, semangat dan warisannya tetap hidup melalui Daha, yang menjadi simbol kelanjutan dan kebangkitan kerajaan di Jawa Timur.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1667 seconds (0.1#10.140)