Survei Preferensi Gen Z dan Milenial di Pilkada Pemalang, Ini Hasilnya
loading...
A
A
A
Bagas menilai tingginya elektabilitas petahana disebabkan oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Mansyur Hidayat meski hanya selama 3,2 tahun.
“Ada korelasi antara kepuasan publik dan elektabilitas, secara keseluruhan, masyarakat puas dengan kinerja petahana. Tingkat kepuasan tinggi terutama terlihat dalam bidang kesehatan dengan persetujuan lebih dari 89,7 %, infrastruktur yang memuaskan sebesar 87,8 persen, pendidikan sebesar 87,3 persen, dan pertanian 81,8 persen,” tuturnya.
Dia berpendapat, tinggi tingkat elektabilitas memiliki hubungan dengan tingkat penerimaan atau akseptabilitas terhadap bakal Calon Bupati Pemalang. Perihal ini, kata dia, Mansyur Hidayat memiliki tingkat akseptabilitas mencapai 88,9 persen.
"Kemudian Anom Widiyantoro 56,2 persen, Eka Prasetya Wardoyo 51,3 persen, dan Iskandar Ali Syahbana 48,7 persen. Lalu, Agus Sukoco 44,6 persen dan nama calon bupati lainnya di bawah 40 persen tingkat akseptabilitasnya," ujarnya.
Pengamat Politik Muhammad Adlan Nawawi menilai, wajar tingkat elektabilitas calon petahana jauh lebih tinggi dari calon-calon kepala daerah yang lain. Karena seorang petahana lebih familiar.
"Apalagi kalau masyarakat daerah tersebut sudah merasakan program dari petahana, saat dia memimpin, bahkan jauh sebelum pilkada. Entah itu bansos, perbaikan jalan, dan lain-lain," ujarnya secara terpisah.
Dia juga menilai terkait mayoritas usia Gen Z dan milenial lebih memilih petahana juga karena faktor program yang telah dirasakan anak-anak muda tersebut. Apalagi, calon petahana tersebut rutin membuka ruang konunikasi atau diskusi.
"Kalau Gen Z dan milenial banyak yang memberikan dukungan pada petahana juga membuktikan bahwa kinerjanya bagus selamat menjabat. Sebab Gem Z dan milenial adalah para pemilih kritis, rasional," pungkasnya.
“Ada korelasi antara kepuasan publik dan elektabilitas, secara keseluruhan, masyarakat puas dengan kinerja petahana. Tingkat kepuasan tinggi terutama terlihat dalam bidang kesehatan dengan persetujuan lebih dari 89,7 %, infrastruktur yang memuaskan sebesar 87,8 persen, pendidikan sebesar 87,3 persen, dan pertanian 81,8 persen,” tuturnya.
Dia berpendapat, tinggi tingkat elektabilitas memiliki hubungan dengan tingkat penerimaan atau akseptabilitas terhadap bakal Calon Bupati Pemalang. Perihal ini, kata dia, Mansyur Hidayat memiliki tingkat akseptabilitas mencapai 88,9 persen.
"Kemudian Anom Widiyantoro 56,2 persen, Eka Prasetya Wardoyo 51,3 persen, dan Iskandar Ali Syahbana 48,7 persen. Lalu, Agus Sukoco 44,6 persen dan nama calon bupati lainnya di bawah 40 persen tingkat akseptabilitasnya," ujarnya.
Pengamat Politik Muhammad Adlan Nawawi menilai, wajar tingkat elektabilitas calon petahana jauh lebih tinggi dari calon-calon kepala daerah yang lain. Karena seorang petahana lebih familiar.
"Apalagi kalau masyarakat daerah tersebut sudah merasakan program dari petahana, saat dia memimpin, bahkan jauh sebelum pilkada. Entah itu bansos, perbaikan jalan, dan lain-lain," ujarnya secara terpisah.
Dia juga menilai terkait mayoritas usia Gen Z dan milenial lebih memilih petahana juga karena faktor program yang telah dirasakan anak-anak muda tersebut. Apalagi, calon petahana tersebut rutin membuka ruang konunikasi atau diskusi.
"Kalau Gen Z dan milenial banyak yang memberikan dukungan pada petahana juga membuktikan bahwa kinerjanya bagus selamat menjabat. Sebab Gem Z dan milenial adalah para pemilih kritis, rasional," pungkasnya.
(shf)