Survei Preferensi Gen Z dan Milenial di Pilkada Pemalang, Ini Hasilnya

Senin, 15 Juli 2024 - 18:31 WIB
loading...
Survei Preferensi Gen...
Menjelang Pilbup Pemalang 2024 digelar survei tentang preferensi politik Gen Z dan milenial, serta elektabilitas calon Bupati Pemalang, Jawa Tengah. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
PEMALANG - Menjelang Pilbup Pemalang 2024 digelar survei tentang preferensi politik Gen Z dan milenial, serta elektabilitas calon Bupati Pemalang, Jawa Tengah.

Survei yang digelar lima bulan menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 dilakukan oleh lembaga Panel Survei Indonesia (PSI).


Pelaksanaan survei pada 1-10 Juli 2024 ini menyasar pemilih Gen Z dan milenial antara umur 17 tahun hingga 40 tahun. Adapun jumlah pemilih muda di Pemalang pada Pemilu 2024 sebanyak 60 persen dari total pemilih.

"Survei dilakukan dengan mewawancarai responden dengan tatap muka sebanyak 1.280 responden Gen Z dan milenial berusia 17-40 tahun. Mereka dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,74 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," kata Direktur Eksekutif PSI Bagas Mahendra, Senin (15/7/2024).

Sedangkan pertanyaan terbuka atau on the spot dalam survei ini adalah siapa tokoh yang akan dipilih sebagai Bupati Pemalang jika Pilkada digelar saat ini. Pertanyaan diberikan kepada responden yang mewakili masyarakat Pemalang menghasilkan pilihan secara top of mind.

Hasilnya, di urutan pertama adalah Mansyur Hidayat sebagai petahana dipilih sebanyak 32,6 persen. Selanjutnya, Anom Widiyantoro 19,2 persen, Agus Sukoco 11,7 persen, Iskandar Ali Syahbana 5,6 persen, Eka Prasetya Wardoyo 4,3 persen, Nur hidayat 2,1 persen, Heri Setiawan 1,8 persen, Istadi 1,6 persen, Dwi hartono 1,1 persen, Nurkholis 1,1 persen, Eka Widodo 0,9 persen, Edi Susilo 0,6 persen, dan yang tidak memberikan jawaban sebanyak 17,4 persen.



Dalam simulasi lima calon, elektabilitas Mansyur Hidayat masih menempati urutan teratas dengan 47,3 persen. Selanjutnya, Iskandar Ali Syahbana 13,6 persen, Anom Widiyantoro 11,9 persen, Eka Prasetya Wardoyo 10,1 persen, dan Agus Sukoco 4,7 persen. Adapun yang tidak menjawab 12,4 persen.

Mansyur Hidayat kembali di posisi teratas dalam simulasi tiga nama dengan elektabilitas 52,7 persen. Di posisi kedua, Anom Widiyantoro 20,4 persen. Sedangkan di urutan ketiga Agus Sukoco dengan 17,6 persen, dan tidak memilih sebanyak 9,3 persen. Lalu, ketika disimulasikan dua nama, tidak menunjukkan hasil begitu berbeda bagi petahana.

Bagas menuturkan, yang memilih Mansyur Hidayat 59,3 persen dan Anom Widiyantoro 29,4 persen. Sebanyak 11,3 persen responden tidak menjawab atau belum menentukan pilihannya.

Bagas menilai tingginya elektabilitas petahana disebabkan oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Mansyur Hidayat meski hanya selama 3,2 tahun.

“Ada korelasi antara kepuasan publik dan elektabilitas, secara keseluruhan, masyarakat puas dengan kinerja petahana. Tingkat kepuasan tinggi terutama terlihat dalam bidang kesehatan dengan persetujuan lebih dari 89,7 %, infrastruktur yang memuaskan sebesar 87,8 persen, pendidikan sebesar 87,3 persen, dan pertanian 81,8 persen,” tuturnya.

Dia berpendapat, tinggi tingkat elektabilitas memiliki hubungan dengan tingkat penerimaan atau akseptabilitas terhadap bakal Calon Bupati Pemalang. Perihal ini, kata dia, Mansyur Hidayat memiliki tingkat akseptabilitas mencapai 88,9 persen.

"Kemudian Anom Widiyantoro 56,2 persen, Eka Prasetya Wardoyo 51,3 persen, dan Iskandar Ali Syahbana 48,7 persen. Lalu, Agus Sukoco 44,6 persen dan nama calon bupati lainnya di bawah 40 persen tingkat akseptabilitasnya," ujarnya.

Pengamat Politik Muhammad Adlan Nawawi menilai, wajar tingkat elektabilitas calon petahana jauh lebih tinggi dari calon-calon kepala daerah yang lain. Karena seorang petahana lebih familiar.

"Apalagi kalau masyarakat daerah tersebut sudah merasakan program dari petahana, saat dia memimpin, bahkan jauh sebelum pilkada. Entah itu bansos, perbaikan jalan, dan lain-lain," ujarnya secara terpisah.

Dia juga menilai terkait mayoritas usia Gen Z dan milenial lebih memilih petahana juga karena faktor program yang telah dirasakan anak-anak muda tersebut. Apalagi, calon petahana tersebut rutin membuka ruang konunikasi atau diskusi.

"Kalau Gen Z dan milenial banyak yang memberikan dukungan pada petahana juga membuktikan bahwa kinerjanya bagus selamat menjabat. Sebab Gem Z dan milenial adalah para pemilih kritis, rasional," pungkasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2343 seconds (0.1#10.140)