5 Fakta Menarik Tentang Kasus Mabuk Kecubung yang Tewaskan 2 Orang di Kalsel
loading...
A
A
A
BANJAR - Peristiwa menggegerkan akibat mabuk kecubung terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Akibat mabuk kecubung dua orang tewas dan 45 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum di Kabupaten Banjar.
Peningkatan jumlah pasien yang mengalami mabuk kecubung setiap harinya. Hingga saat ini, sebanyak 47 orang dilarikan ke rumah sakitakibat mengkonsumsi kecubung. Dua di antaranya meninggal dunia.
Mayoritas pasien adalah remaja yang mengalami halusinasi hebat dan kondisi fisik yang sangat lemah. Dua pasien yang meninggal diduga kuat mengonsumsi buah kecubung sebelum akhirnya tak tertolong.
Menurut Plt Dirut Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy, pasien-pasien tersebut berasal dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Banjar, Batola, Banjarbaru, Hulu Sungai Selatan, Kapuas, dan Banjarmasin.
Efek kecubung yang menyebabkan halusinasi berlebihan menjadi ancaman serius, terutama jika dosis yang dikonsumsi tidak terkendali.
Penanganan terhadap pasien yang mengalami mabuk kecubung sangat bervariasi, bergantung pada tingkat keparahan masing-masing kasus.
RSJ Sambang Lihum terus berupaya memberikan perawatan terbaik bagi para pasien yang jumlahnya terus bertambah.
Perawatan yang diberikan meliputi penanganan fisik dan mental, dengan fokus pada pemulihan kondisi pasien dari efek psikotropika yang diakibatkan oleh kecubung.
Setiap pasien mendapatkan perawatan yang disesuaikan dengan kondisi mereka, baik itu melalui terapi obat-obatan maupun terapi psikologis untuk mengatasi halusinasi dan gejala lain yang ditimbulkan.
Kecubung diketahui mengandung sejumlah senyawa kimia beracun yang bisa memberikan efek psikotropika pada tubuh manusia.
Beberapa senyawa berbahaya yang terkandung dalam buah kecubung antara lain atropin, skopolamin, hiosiamin, serta berbagai alkaloid dan glikosida lainnya. Senyawa-senyawa ini dapat menyebabkan halusinasi, delirium, dan gangguan sistem saraf pusat lainnya.
Peningkatan jumlah pasien yang mengalami mabuk kecubung setiap harinya. Hingga saat ini, sebanyak 47 orang dilarikan ke rumah sakitakibat mengkonsumsi kecubung. Dua di antaranya meninggal dunia.
Berikut 5 Fakta Menarik Mabuk Kecubung di Kalsel yang Tewaskan 2 Orang
1. Kondisi Korban
Mayoritas pasien adalah remaja yang mengalami halusinasi hebat dan kondisi fisik yang sangat lemah. Dua pasien yang meninggal diduga kuat mengonsumsi buah kecubung sebelum akhirnya tak tertolong.
Menurut Plt Dirut Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy, pasien-pasien tersebut berasal dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Banjar, Batola, Banjarbaru, Hulu Sungai Selatan, Kapuas, dan Banjarmasin.
Efek kecubung yang menyebabkan halusinasi berlebihan menjadi ancaman serius, terutama jika dosis yang dikonsumsi tidak terkendali.
2. Penanganan Pasien yang Beragam
Penanganan terhadap pasien yang mengalami mabuk kecubung sangat bervariasi, bergantung pada tingkat keparahan masing-masing kasus.
RSJ Sambang Lihum terus berupaya memberikan perawatan terbaik bagi para pasien yang jumlahnya terus bertambah.
Perawatan yang diberikan meliputi penanganan fisik dan mental, dengan fokus pada pemulihan kondisi pasien dari efek psikotropika yang diakibatkan oleh kecubung.
Setiap pasien mendapatkan perawatan yang disesuaikan dengan kondisi mereka, baik itu melalui terapi obat-obatan maupun terapi psikologis untuk mengatasi halusinasi dan gejala lain yang ditimbulkan.
3. Kandungan Beracun dalam Buah Kecubung
Kecubung diketahui mengandung sejumlah senyawa kimia beracun yang bisa memberikan efek psikotropika pada tubuh manusia.
Beberapa senyawa berbahaya yang terkandung dalam buah kecubung antara lain atropin, skopolamin, hiosiamin, serta berbagai alkaloid dan glikosida lainnya. Senyawa-senyawa ini dapat menyebabkan halusinasi, delirium, dan gangguan sistem saraf pusat lainnya.