Gubernur Khofifah Minta Guru Utamakan Pendidikan Karakter

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 07:52 WIB
loading...
Gubernur Khofifah Minta Guru Utamakan Pendidikan Karakter
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan potongan tumpeng kepada salah satu ASN penerima Satyalancana Karya Satya di Gedung Negara Grahadi .Foto/SINDONews/Lukman hakim
A A A
SURABAYA - Penganugerahan Satyalancana Karya Satya pada hari ini, Kamis (20/8/2020) diikuti oleh para guru SMA dan SMK se-Jawa Timur (Jatim). Para guru tersebut menerima penghargaan yang ditandatangani langsung oleh Presiden Joko Widodo dan disematkan secara langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi.

Dalam sambutannya, Khofifah menyatakan bahwa, pada tahun 2024 mendatang, Indonesia diprediksi oleh Bank Dunia dan IMF akan menjadi the big seven atau tujuh besar ekonomi dunia. Pada tahun 2050 PricewaterhouseCooper (PWC) memprediksi Indonesia akan masuk the big four atau negara keempat terbesar dalam skala ekonomi dunia.

(Baca juga: 22 Pegawai Positif, Lumbung Pangan Jatim Bukan Klaster Penyebaran COVID-19 )

“Kemudian pada tahun 2045, kalau dulu kita punya Masterplan Perencanaan Ekonomi Indonesia (MP3EI) itu adalah 100 tahun Indonesia, bukan hanya Indonesia emas tapi targetnya adakah generasi emas,” katanya.

Ketua Umum PP Muslimat NU ini menekankan kepada para guru penerima Satyalancana Karya Satya bahwa kemajuan bangsa dan negara ini dimandatkan kepada para guru. “Jadi ketika Indonesia masuk pada 7 skala besar ekonomi dunia dan menyongsong 4 besar dunia kita melewati masa Indonesia emas dan yang diharapkan generasi yang terbangun adalah generasi emas,” papar Khofifah.

Proses pelayanan pendidikan melalui daring, imbuh Khofifah, tidak mampu memantau karakter anak, perilaku anak dan juga interaksi anak. (Baca juga: Rumah Tokoh Masyarakat di Pasuruan Digeruduk Banser Ini Penyebabnya )

“Bagaimana tata krama anak kepada guru, kepada teman dan seterusnya. Semua itu menjadi PR kita semua hari ini. Belum lagi anak-anak yang paket datanya tidak cukup, belum lagi anak-anak yang akses internetnya belum nyambung. Makanya jika semua itu diiringi dengan doa para guru, tentu akan menjadi sesuatu yang dahsyat bagi anak-anak,” pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8395 seconds (0.1#10.140)