Pertama di Indonesia, Menteri Kelautan Luncurkan Model Penangkapan Ikan Terukur di Tual
loading...
A
A
A
“Hal ini sering dipertanyakan ke saya oleh nelayan atau pelaku industri di Pantura, 'Pak kalau di Jawa butuh ikan gimana? Ya dikirim aja, dia beli dari Tual dan dikirim ke Jawa. Akan jauh lebih efisien dibandingkan dengan kapalnya dari Jawa nangkap sini balik lagi, ongkosnya sudah double sehingga tidak efisien," jelasnya.
Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) KKP TB Haeru Rahay mengatakan, dalam proses implementasi model PIT di zona 3, total sebanyak 187 kapal yang sebelumnya menyetor ikan ke zona 6 Jakarta kini telah disinergikan untuk menjaring dan menyetor ikan di Tual dan Kepulauan Aru. Diestimasikan transaksi bisa dihasilkan Rp48,4 miliar.
"Hasil produksi ikan dari 187 kapal ini diestimasi sekitar 4.578 ton setiap bulannya, dengan nilai transaksi sekitar Rp48,4 miliar dalam satu bulannya. Nilai ini masih sangat kecil, namun izinkan kami akan selalu memotivasi teman-teman menyinergikan semuanya," kata Haeru.
Haeru mengatakan, kunci utama dari kelancaran proses transformasi tak lain adalah sinergi antarpemangku kepentingan. Oleh karena itu, serangkaian pertemuan dilakukan dalam menggagas modeling PIT di Provinsi Maluku hingga lahirlah kerja sama bisnis hulu hilir perikanan.
Dari hal tersebut di atas, Trenggono meminta kepada seluruh pihak dan instansi terkait mulai dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten agar bisa mendukung sepenuhnya PT SIS dan PT Industri Perikanan Arafura (IPA), serta sejumlah koperasi nelayan lainnya.
Di mana salah satu strateginya yaitu penjualan ikan bisa diarahkan dan dikonsentrasikan di Pelabuhan PT SIS maupun di PT IPA. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat serta perekonomian nasional dengan mengekspor ikan secara massif ke luar negeri secara langsung sekaligus bisa dijadikan Tual sebagai Lumbung Ikan Nasional Indonesia (LINI) dalam perspektif ketahanan pangan dari bidang perikanan.
Selain Menteri Perikanan dan Kelautan, hadir juga dalam acara launching Modeling PIT adalah Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie. Dalam sambutanya, Sadali menyambut kedatangan Menteri Trenggono dengan penuh antusias termasuk masyarakat Tual.
"Atas nama pemerintah provinsi Maluku dan Forkopimda Provinsi, berjanji akan mendukung sepenuhnya tentang modeling PIT tersebut dengan harapan di masa mendatang dapat menberikan konstribusi positif bagi provinsi Maluku dan seluruh Indonesia," ujarnya.
Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) KKP TB Haeru Rahay mengatakan, dalam proses implementasi model PIT di zona 3, total sebanyak 187 kapal yang sebelumnya menyetor ikan ke zona 6 Jakarta kini telah disinergikan untuk menjaring dan menyetor ikan di Tual dan Kepulauan Aru. Diestimasikan transaksi bisa dihasilkan Rp48,4 miliar.
"Hasil produksi ikan dari 187 kapal ini diestimasi sekitar 4.578 ton setiap bulannya, dengan nilai transaksi sekitar Rp48,4 miliar dalam satu bulannya. Nilai ini masih sangat kecil, namun izinkan kami akan selalu memotivasi teman-teman menyinergikan semuanya," kata Haeru.
Haeru mengatakan, kunci utama dari kelancaran proses transformasi tak lain adalah sinergi antarpemangku kepentingan. Oleh karena itu, serangkaian pertemuan dilakukan dalam menggagas modeling PIT di Provinsi Maluku hingga lahirlah kerja sama bisnis hulu hilir perikanan.
Dari hal tersebut di atas, Trenggono meminta kepada seluruh pihak dan instansi terkait mulai dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten agar bisa mendukung sepenuhnya PT SIS dan PT Industri Perikanan Arafura (IPA), serta sejumlah koperasi nelayan lainnya.
Di mana salah satu strateginya yaitu penjualan ikan bisa diarahkan dan dikonsentrasikan di Pelabuhan PT SIS maupun di PT IPA. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat serta perekonomian nasional dengan mengekspor ikan secara massif ke luar negeri secara langsung sekaligus bisa dijadikan Tual sebagai Lumbung Ikan Nasional Indonesia (LINI) dalam perspektif ketahanan pangan dari bidang perikanan.
Selain Menteri Perikanan dan Kelautan, hadir juga dalam acara launching Modeling PIT adalah Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie. Dalam sambutanya, Sadali menyambut kedatangan Menteri Trenggono dengan penuh antusias termasuk masyarakat Tual.
"Atas nama pemerintah provinsi Maluku dan Forkopimda Provinsi, berjanji akan mendukung sepenuhnya tentang modeling PIT tersebut dengan harapan di masa mendatang dapat menberikan konstribusi positif bagi provinsi Maluku dan seluruh Indonesia," ujarnya.
(hri)