Ini Curhat Para Karyawan di Semarang yang Dirumahkan Tanpa Gaji
loading...
A
A
A
SEMARANG - Ratusan karyawan yang menempati Rusunawa Gedanganak Kabupaten Semarang curhat ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo soal nasib mereka. Selama wabah covid-19 terjadi, mereka dirumahkan tanpa diberi gaji oleh perusahaan masing-masing.
Salah satunya disampaikan Armi (35), karyawan salah satu perusahaan garmen di Kabupaten Semarang. Selama dua bulan dirumahkan, Armi tidak mendapatkan gaji sepeserpun.
"Saya tidak dapat gaji pak, sudah dua bulan tidak gajian. Padahal kebutuhan terus ada," katanya kepada Ganjar.
Ganjar pun menanyakan kenapa tidak diberikan gaji. Padalah setahunya, meskipun dirumahkan, banyak perusahaan yang tetap diberikan gaji, meskipun tidak penuh.
"Soalnya saya bukan pegawai tetap pak, saya kontrak. Jadi tidak dapat. Apalagi kontrak saya ini sudah mau habis, tidak tahu apakah diperpanjang atau tidak," terangnya, Jumat (1/5/2020)
Hal senada disampaikan Ari Wibowo (45), buruh lain yang tinggal di rusunawa itu. Kepada Ganjar, Ari yang sudah dirumahkan selama sebulan dari perusahaannya, juga mengatakan tidak mendapatkan gaji.
"Saya kerja di percetakan pak, tapi statusnya masih kontrak. Kawan-kawan yang sudah tetap, mereka meskipun dirumahkan tetap mendapat gaji," ucapnya.
Mendengar hal itu, Ganjar langsung meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jateng, Sakina Rosellasari untuk menindaklanjuti hal itu.
"Tolong laporan-laporan ini ditindaklanjuti. Dicarikan solusi yang baik dengan mengajak bicara kawan-kawan perusahaan tentang karyawan kontrak ini," ucapnya.
Kedatangan Ganjar ke Rusunawa Gedanganak bukan tanpa alasan. Bertepatan dengan perayaan May Day, Ganjar keliling untuk membagikan sembako kepada buruh yang di PHK atau dirumahkan, termasuk buruh yang tinggal di rusunawa itu.
Sebanyak 300 paket sembako diberikan Ganjar kepada buruh yang ada di Rusunawa Gedanganak. Para buruh begitu senang mendapatkan bantuan sembako dari Ganjar tersebut.
"Kedatangan saya ke sini untuk membagikan sembako kepada kawan-kawan buruh yang di PHK atau dirumahkan akibar covid-19. Mudah-mudahan ini bisa membantu meringankan beban kawan-kawan," ucapnya.
Ganjar juga mengatakan akan mengajak seluruh perusahaan di Jawa Tengah untuk gotong royong membantu para pekerjanya yang terdampak akibat covid-19. Mereka yang di PHK atau dirumahkan, harus mendapat bantuan paling tidak selama sebulan.
"Saya sedang komunikasi dengan para perusahaan untuk gotong royong. Paling tidak selama ramadhan ini, para buruh yang di PHK atau dirumahkan bisa tenang. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi," tutupnya.
Selain di rusunawa Gedanganak, pagi itu Ganjar berkeliling ke beberapa tempat untuk membagikan sembako kepada buruh terdampak covid-19. Di antaranya membagikan 864 paket sembako di Rusunawa Kudu Kota Semarang dan 1000 sembako untuk buruh di Kabupaten Boyolali.
Salah satunya disampaikan Armi (35), karyawan salah satu perusahaan garmen di Kabupaten Semarang. Selama dua bulan dirumahkan, Armi tidak mendapatkan gaji sepeserpun.
"Saya tidak dapat gaji pak, sudah dua bulan tidak gajian. Padahal kebutuhan terus ada," katanya kepada Ganjar.
Ganjar pun menanyakan kenapa tidak diberikan gaji. Padalah setahunya, meskipun dirumahkan, banyak perusahaan yang tetap diberikan gaji, meskipun tidak penuh.
"Soalnya saya bukan pegawai tetap pak, saya kontrak. Jadi tidak dapat. Apalagi kontrak saya ini sudah mau habis, tidak tahu apakah diperpanjang atau tidak," terangnya, Jumat (1/5/2020)
Hal senada disampaikan Ari Wibowo (45), buruh lain yang tinggal di rusunawa itu. Kepada Ganjar, Ari yang sudah dirumahkan selama sebulan dari perusahaannya, juga mengatakan tidak mendapatkan gaji.
"Saya kerja di percetakan pak, tapi statusnya masih kontrak. Kawan-kawan yang sudah tetap, mereka meskipun dirumahkan tetap mendapat gaji," ucapnya.
Mendengar hal itu, Ganjar langsung meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jateng, Sakina Rosellasari untuk menindaklanjuti hal itu.
"Tolong laporan-laporan ini ditindaklanjuti. Dicarikan solusi yang baik dengan mengajak bicara kawan-kawan perusahaan tentang karyawan kontrak ini," ucapnya.
Kedatangan Ganjar ke Rusunawa Gedanganak bukan tanpa alasan. Bertepatan dengan perayaan May Day, Ganjar keliling untuk membagikan sembako kepada buruh yang di PHK atau dirumahkan, termasuk buruh yang tinggal di rusunawa itu.
Sebanyak 300 paket sembako diberikan Ganjar kepada buruh yang ada di Rusunawa Gedanganak. Para buruh begitu senang mendapatkan bantuan sembako dari Ganjar tersebut.
"Kedatangan saya ke sini untuk membagikan sembako kepada kawan-kawan buruh yang di PHK atau dirumahkan akibar covid-19. Mudah-mudahan ini bisa membantu meringankan beban kawan-kawan," ucapnya.
Ganjar juga mengatakan akan mengajak seluruh perusahaan di Jawa Tengah untuk gotong royong membantu para pekerjanya yang terdampak akibat covid-19. Mereka yang di PHK atau dirumahkan, harus mendapat bantuan paling tidak selama sebulan.
"Saya sedang komunikasi dengan para perusahaan untuk gotong royong. Paling tidak selama ramadhan ini, para buruh yang di PHK atau dirumahkan bisa tenang. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi," tutupnya.
Selain di rusunawa Gedanganak, pagi itu Ganjar berkeliling ke beberapa tempat untuk membagikan sembako kepada buruh terdampak covid-19. Di antaranya membagikan 864 paket sembako di Rusunawa Kudu Kota Semarang dan 1000 sembako untuk buruh di Kabupaten Boyolali.
(mpw)