737 KK dan 2.523 Jiwa Terdampak Banjir Manado

Sabtu, 02 Februari 2019 - 12:19 WIB
737 KK dan 2.523 Jiwa Terdampak Banjir Manado
737 KK dan 2.523 Jiwa Terdampak Banjir Manado
A A A
MANADO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado mencatat sedikitnya 737 kepala keluarga (KK) dan 2.523 jiwa, menjadi korban banjir yang terjadi Jumat, 1 Februari 2019 kemarin. Jumlah tersebut merupakan korban banjir di delapan kecamatan dan 23 kelurahan.

Staf BPBD Kota Manado, Lee Bawole, mengatakan, musibah banjir kali ini menelan tiga korban jiwa, masing-masing Jhon Duarmas (45) yang menjadi korban tanah longsor di Kelurahan Taas Lingkungan 3, Kecamatan Tikala.

Kemudian Natalia Lapian (1), juga menjadi korban longsor di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting. Sedangkan Richard Panabone (5) menjadi korban banjir/hanyut, di Kelurahan Kombos Timur Lingkungan 3. Selain itu, berdasarkan data BPBD Sulut, sebanyak dua warga Manado korban bencana telah dirawat di RS Advent dan RS Siti Maryam.

Bawole mengatakan, sejak tadi malam banjir di Kota Manado sudah surut. “Sampai jam 22.00 Wita, Kelurahan Bailang/Pesantren ada 200-an anak yang ada di persekolahan Asallam dan Istiqomah belum bisa dievakuasi karena arus sangat deras,” ujarnya, Sabtu (2/2/2019). (Baca juga: DAS Tondano Meluap, Banjir Landa Kota Manado)

Menurut dia, banjir disebabkan saat hujan Jumat pagi air naik sangat cepat sehingga anak-anak tersebut tidak sempat dievakuasi. Meski demikian malam itu semua sudah dievakuasi. Dampak banjir terparah terjadi di Kecamatan Tuminting dan Kecamatan Bunaken, meski wilayah tersebut tidak dilalui DAS Tondano. (Baca juga: Banjir di Manado Meluas, Jalan Menuju Bandara Tak Bisa Dilewati)

Wali Kota Vicky Lumentut sudah mengunjungi para korban yang berada di Kombos Timur, Tuminting, dan Taas, pada Jumat (1/2/2019) malam. Setelah dari pagi sampai sore hari turun langsung melihat kondisi di beberapa titik yang terkena dampak bencana, wali kota segera melayat ke rumah duka para korban banjir dan tanah longsor sembari menguatkan keluarga yang ditinggalkan.

Untuk rumah duka pertama, Vicky Lumentut mengunjungi korban Richard Ridik Panabone (5) keluarga Panabone Nilahi yang meninggal karena terseret air deras. Di depan keluarga korban, wali kota menyatakan turut berdukacita sedalam-dalamnya.

Berlanjut ke rumah duka korban tanah longsor Natalia Lapian (1) yang ditemukan meninggal pada ayunan tempat tidur di dalam rumah. Vicky Lumentut berharap keluarga dimampukan dan meminta kepada keluarga bersabar dan tabah atas musibah yang dialami anak mereka. (Baca juga: Natalia, Bayi 1 Tahun Meninggal Tertimbun Longsor di Manado)

Selanjutnya Vicky Lumentut menyempatkan mengunjungi korban atas nama Jon Tinofer Duarmas (45), keluarga Duarmas Parengkuan, warga Kelurahan Taas Kecamatan Tikala, yang ditemukan tak bernyawa setelah tertimbun tanah longsor di dapur rumahnya. "Tuhan memberikan kekuatan dan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan," ucapnuya.

Bantuan Mengalir
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyalurkan bantuan logistik berupa makanan, minuman, pakaian dan obat-obatan kepada korban dampak banjir di wilayah Kota Manado dan sekitaranya.

Bertempat di lobi Kantor Gubernur Sulut, total sudah 25 pihak yang telah membantu sampai pada pukul 20.00 Wita. Bantuan-bantuan tersebut berasal dari SKPD yang ada di lingkup Pemprov Sulut, instansi luar Pemprov Sulut, dan bantuan dari individual.

Bantuan-bantuan tersebut langsung didistribusikan di lokasi dan posko-posko bencana di daerah Tuminting, Buha, Bailang, Somompo, Mahawu, Kampung Tubir, Paso, Tanjung Batu, Pall 4, Tikala Baru, Kombos Timur, Bumi Nyiur, Kombos, Taas, Tikala, Sario, Kampung Ternate Baru, Wanea.

Sebagai informasi, sampai saat ini posko bantuan yang ada di lobi Kantor Gubernur masih dibuka. Bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan agar langsung menghubungi posko bantuan tersebut.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2944 seconds (0.1#10.140)