Ramalan Pujangga Ranggawarsita mengenai Pemimpin Indonesia, sejak Bung Karno hingga Paling Ditunggu
loading...
A
A
A
KONSEP kepemimpinan yang terkait erat dengan ramalan masa depan Nusantara atau Indonesia telah ditulis oleh pujangga terkenal asal Solo, Raden Ngabehi Ranggawarsita atau yang lebih dikenal sebagai Ranggawarsita.
Pujangga Ranggawarsita merupakan cucu dari Yasadipura II. Terlahir dengan nama Bagus Burhan pada tahun 1802 dan wafat 1873, Ranggawarsita tersohor sebagai pujangga besar Kasunanan Surakarta.
Ranggawarsita saat muda juga pernah menjadi santri Kiai Ageng Kasan Besari, Ponorogo, Jawa Timur.
Pujangga Ranggawarsita yang lahir pada masa pemerintahan Raja Keraton Solo, Pakubuwono IV kala itu membagi sejumlah tipologi pemimpin yang akan memerintah rakyat Nusantara atau Indonesia saat ini.
Pemikiran itu ditulis dalam kitab Zaman Edan yang terkenal. Ranggawarsita menyatakan bakal ada tujuh gaya kepemimpinan nasional yang akan melewati perjalanan sejarah kekuasaan di Nusantara.
Dalam hal ini, rakyat Nusantara yang paling merasakan seperti apa perbedaan gaya kepemimpinan nasional itu satu sama lain.
Tipologi kepemimpinan ini dikaitkan dengan Presiden pertama RI Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno. Soekarno sebelum menjadi Presiden Indonesia, pernah mengalami masa keluar masuk penjara.
Ia pernah menghirup pengapnya udara penjara Sukamiskin. Pada masa kolonial Belanda, Bung Karno juga pernah dihukum buang ke luar Jawa.
“Selepas dari penjara ia berhasil membawa Indonesia memasuki dunia merdeka, merdeka dari kolonialisme dan imperialisme,” demikian yang tertulis dalam buku Dunia Spiritual Soeharto (2007).
Tipe pemimpin ini dikaitkan dengan Presiden Soeharto. Semasa menjadi presiden Pak Harto banyak dinilai sebagai pemimpin yang mukti wibawa, makmur dan berwibawa.
Soeharto memerintah Indonesia selama 32 tahun tanpa ada yang berani melawannya. Tidak menyangka pada tahun 1998 yang kemudian dikenang sebagai orde reformasi, Soeharto lengser keprabon.
Pujangga Ranggawarsita merupakan cucu dari Yasadipura II. Terlahir dengan nama Bagus Burhan pada tahun 1802 dan wafat 1873, Ranggawarsita tersohor sebagai pujangga besar Kasunanan Surakarta.
Baca Juga
Ranggawarsita saat muda juga pernah menjadi santri Kiai Ageng Kasan Besari, Ponorogo, Jawa Timur.
Pujangga Ranggawarsita yang lahir pada masa pemerintahan Raja Keraton Solo, Pakubuwono IV kala itu membagi sejumlah tipologi pemimpin yang akan memerintah rakyat Nusantara atau Indonesia saat ini.
Pemikiran itu ditulis dalam kitab Zaman Edan yang terkenal. Ranggawarsita menyatakan bakal ada tujuh gaya kepemimpinan nasional yang akan melewati perjalanan sejarah kekuasaan di Nusantara.
Dalam hal ini, rakyat Nusantara yang paling merasakan seperti apa perbedaan gaya kepemimpinan nasional itu satu sama lain.
Berikut Tujuh tipologi kepemimpinan Nusantara:
1. Pemimpin Satria Kinunjara Murwa Kuncara
Tipologi kepemimpinan ini dikaitkan dengan Presiden pertama RI Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno. Soekarno sebelum menjadi Presiden Indonesia, pernah mengalami masa keluar masuk penjara.
Ia pernah menghirup pengapnya udara penjara Sukamiskin. Pada masa kolonial Belanda, Bung Karno juga pernah dihukum buang ke luar Jawa.
“Selepas dari penjara ia berhasil membawa Indonesia memasuki dunia merdeka, merdeka dari kolonialisme dan imperialisme,” demikian yang tertulis dalam buku Dunia Spiritual Soeharto (2007).
2. Pemimpin Satria Mukti Wibawa Kesandhung Kesampar
Tipe pemimpin ini dikaitkan dengan Presiden Soeharto. Semasa menjadi presiden Pak Harto banyak dinilai sebagai pemimpin yang mukti wibawa, makmur dan berwibawa.
Soeharto memerintah Indonesia selama 32 tahun tanpa ada yang berani melawannya. Tidak menyangka pada tahun 1998 yang kemudian dikenang sebagai orde reformasi, Soeharto lengser keprabon.