Pengkhianatan Pangeran Benawa dan Mataram Tumbangkan Kekuasaan Raja Pajang

Selasa, 16 April 2024 - 06:01 WIB
loading...
Pengkhianatan Pangeran Benawa dan Mataram Tumbangkan Kekuasaan Raja Pajang
Ilustrasi penguasa Kerajaan Pajang Joko Tingkir. Foto/Istimewa
A A A
Pangeran Benawa dan Panembahan Senopati akhirnya berkoalisi menyerang Pajang. Hal ini terjadi usai Panembahan Senopati penguasa Kerajaan Mataram diminta tolong oleh Pangeran Benawa, anak dari Sultan Hadiwijaya, penguasa Pajang sebelum jatuh ke Arya Pangiri.

Pangeran Benawa yang menjadi adipati di Jipang pun merapat ke Mataram dengan kekuatan pasukan lengkap. Kedua unsur ini menggabungkan kekuatan dan membangun koalisi.

Panembahan Senopati pun menyampaikan kesiapannya membantu mengambil alih Kerajaan Pajang dari Arya Pangiri, yang merupakan penguasa hasil keputusan Sunan Kudus. Pangeran Benawa turun langsung memimpin pasukan maju ke medan perang.



Pada saat yang sama, Senopati juga mempersiapkan pasukannya. Ketika sampai di Gunung Kidul, pasukan Jipang berhenti. Di tempat ini, Senopati dan pasukannya sudah menyambut mitra koalisinya dari Jipang itu.

Kedua pasukan ini kemudian bergabung menjadi satu untuk siap menggempur Pajang, sebagaimana dikisahkan pada “Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II” tulisan Peri Mardiyono.

Pada tahun 1586 ini, sejarah mencatat bahwa Pangeran Benawa telah membangun sekutu dengan Senopati Sutawijaya untuk menyerbu Pajang.

Meskipun empat tahun sebelumnya, yakni pada tahun 1582 Senopati cenderung bermusuhan dan membangkang terhadap Sultan Hadiwijaya, tetapi Pangeran Benawa tetap menganggapnya sebagai saudara tua.



Sebab, almarhum Sultan Hadiwijaya pernah berpesan ke Pangeran Benawa untuk tidak sampai mengobarkan permusuhan dengan Senopati dengan alasan bahwa Senopati itu juga saudaranya.

Rupanya nasehat Sultan Hadiwijaya ini dipegang teguh oleh Pangeran Benawa dan sekarang dikonkretkan menjadi sekutu perang. Kabar bahwa Pangeran Benawa dan Senopati bersekutu hendak menyerang Pajang segera tersiar ke Pajang.

Mendengar kabar ini, para prajurit Pajang banyak yang langsung berbalik untuk bergabung dengan Pangeran Benawa dan Senopati. Pasukan gabungan ini kemudian semakin besar dan kuat karena mendapatkan kekuatan tambahan dari Pajang.

Di sisi lain, pasukan Pajang semakin kecil. Bergabungnya pasukan Pajang ke blok koalisi itu menunjukkan, bahwa sejak awal Arya Pangiri sesungguhnya bukan hanya tidak dukung oleh rakyat, tetapi juga tidak sepenuhnya mendapatkan dukungan militer Pajang.

Karenanya, pemerintahan Arya Pangiri itu sesungguhnya sangat lemah. Dalam peperangan ini, kekuatan Arya Pangiri sebagian besar didapatkan dari tentara Demak dan tentara - tentara bayaran yang berasal dari berbagai suku, seperti Makassar, Bugis dan Bali.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)