Kisah Perbedaan Pendapat di Kalangan Walisongo Warnai Pembangunan hingga Peresmian Masjid Agung Demak

Minggu, 24 Maret 2024 - 06:24 WIB
loading...
A A A
Sebab karena wayang itu berbentuk manusia dan menurut keterangan agama islam, semua gambar - gambar yang berbentuk makhluk hidup adalah haram hukumnya. Apalagi menyimpan, melihat dan menonton saja tidak diperbolehkan.

Jalan tengah pun diusulkan, kedua belah pihak harus dituruti. Dimana peresmian masjid diawali dengan salat Jumat berjamaah bagi seluruh umat islam yang sempat meramaikan. Setelah itu baru diadakan tontonan wayang di halaman masjid sebagai alat dakwah.

Namun aliran Giri tetap menolak usulan itu. Lantas Sunan Kalijaga mengusulkan kepada sidang para wali bahwa gambar wayang itu harus diubah sedemikian rupa, sehingga seperti wayang kulit yang kita lihat zaman sekarang ini.

Wayang kulit ini diubah oleh Sunan Kalijaga menjadi wayang kulit pada zaman Demak. Wayang beber menjadi istilah dari wayang kulit yang dicetuskan oleh Sunan Kalijaga pada tahun 1437.

Setelah semuanya disepakati, maka diresmikanlah Masjid Agung Demak itu dengan dimulai salat Jumat berjamaah. Kemudian setelah itu baru diadakan keramaian tontonan wayang kulit. Dimana Sunan Kalijaga-lah yang tampil sebagai dalangnya.
(hri)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2316 seconds (0.1#10.140)