Terbukti Bekerja Nyata, Masyarakat Sumbar Ingin Dipimpin Mulyadi

PADANG - Tokoh masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) Nofrizon menyebut Mulyadi diinginkan masyarkat untuk jadi Gubernur Sumbar selanjutnya. Karena Mulyadi terbukti sudah banyak merealisasikan program kerja yang manfaatnya terasa dimasyarakat.

Anggota DPRD Provinsi Sumbar ini juga mengatakan, dengan kemampuan di tingkat pusat dia yakin Sumbar akan lebih maju jika dipimpin Mulyadi. Karena itulah pria kelahiran Bukittinggi tersebut mendapat banyak dukungan dari masyarakat.

"Beliau sudah banyak berbuat untuk Sumbar ketika di Jakarta, dan sekarang saatnya beliau kembali untuk mengabdi menjadi gubernur, Insya Allah kita akan menjadi lebih maju," kata Nofrizon.

Lebih lanjut Nofrizon menyampaikan, perhatian Mulyadi juga tak pernah berhenti kepada masyarakat. Dia mencontohkan bagaimana Mulyadi turun langsung memberikan bantuan di tengah pandemi, baik berupa sembako maupun Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.

"Kerja nyata Pak Mulyadi tanpa henti untuk masyarakat kita. Lihat saja saat ini, di tengah pandemi pak Mulyadi terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat," ujarnya. (Baca: 6 Pegawai Positif COVID-19, RS Bhayangkara Sumatera Barat Ditutup).

Melihat pembangunan yang signifikan, dia menyebut Sumbar memang butuh pemimpin yang punya gebrakan seperti Mulyadi. Dalam situasi sekarang, menurut dia perlu pemimpin yang bergerak cepat untuk masyarakat.

"Banyak gebrakan yang dapat pak Mulyadi lakukan untuk masyarakat kita dan beliau cepat dan tepat dalam setiap langkah yang diambil. Insha Allah pak Mulyadi adalah pemimpin yang tepat untuk Sumbar," tandas Nofrizon.

Di sisi lain, Cagub Sumbar Mulyadi begitu mensyukuri mendapat dukungan untuk menjadi orang nomor satu di Ranah Minang. Mulyadi berpandangan dukungan dari masyarakat merupakan harapan besar yang harus dijaga bersama-sama.

"Ini enggak main-main. Artinya semakin besar dukungan masyarakat di sana ada harapan masyarakat yang cukup besar kepada kita. Begitu kita mengecewakan masyarakat maka dukungan itu juga akan berubah menjadi kekecewaan yang sangat besar. Itu yang perlu kita perhatikan," terang Mulyadi.