Sejarah Kerajaan Bali, Daftar Raja dan Latar Belakang Berdirinya
loading...
A
A
A
KERAJAAN Bali merupakan salah satu kerajaan yang berdiri di Nusantara pada masa Hindu-Budha. Seperti namanya, kerajaan ini memerintah di Bali dan beberapa kepulauan Sunda Kecil.
Perkembangan sejarah kerajaan di Bali dapat dijelaskan sejak masuknya agama Hindu yang sering dikategorikan sebagai zaman Bali Kuno.
Dilanjutkan pada masa Bali menjadi bagian dari kerajaan Majapahit, melalui ekspedisi yang dilakukan oleh Patih Gajah Mada bersama para Arya yang berhasil menaklukkan Bali.
Sejarah Kerajaan Bali
Berdasarkan keterangan yang ditemukan pada prasasti abad ke-8 Masehi dapatlah dikatakan bahwa periode sejarah Bali Kuno meliputi kurun waktu antara abad ke-8 Masehi sampai dengan abad ke-14 Masehi.
Sampai dengan datangnya ekspedisi Mahapatih Gajah Mada dari Majapahit yang dapat mengalahkan Bali.
Nama Balidwipa bukanlah merupakan nama baru, namun telah ada sejak zaman dulu.
Hal ini dapat diketahui dari beberapa prasasti, di antaranya prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 913 Masehi yang menyebutkan kata “Walidwipa”.
Demikian pula pada prasasti Raja Jayapangus, seperti prasasti Buwahan D dan prasasti Cempaga A yang berangka tahun 1181 Masehi.
Perkembangan sejarah kerajaan di Bali dapat dijelaskan sejak masuknya agama Hindu yang sering dikategorikan sebagai zaman Bali Kuno.
Dilanjutkan pada masa Bali menjadi bagian dari kerajaan Majapahit, melalui ekspedisi yang dilakukan oleh Patih Gajah Mada bersama para Arya yang berhasil menaklukkan Bali.
Sejarah Kerajaan Bali
Berdasarkan keterangan yang ditemukan pada prasasti abad ke-8 Masehi dapatlah dikatakan bahwa periode sejarah Bali Kuno meliputi kurun waktu antara abad ke-8 Masehi sampai dengan abad ke-14 Masehi.Sampai dengan datangnya ekspedisi Mahapatih Gajah Mada dari Majapahit yang dapat mengalahkan Bali.
Nama Balidwipa bukanlah merupakan nama baru, namun telah ada sejak zaman dulu.
Hal ini dapat diketahui dari beberapa prasasti, di antaranya prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 913 Masehi yang menyebutkan kata “Walidwipa”.
Demikian pula pada prasasti Raja Jayapangus, seperti prasasti Buwahan D dan prasasti Cempaga A yang berangka tahun 1181 Masehi.