Semen Gresik Tingkatkan Kapasitas UMKM lewat Rumah BUMN Rembang
loading...
A
A
A
REMBANG - PT Semen Gresik mendorong peningkatan kapasitas UMKM agar bisa naik kelas melalui Rumah BUMN Rembang . Selain memajukan UMKM dan produk lokal, upaya ini juga memacu pengembangan sektor industri kreatif di Rembang sehingga mampu berkontribusi positif untuk percepatan kemajuan perekonomian daerah.
Rumah BUMN Rembang diinisiasi serta dikelola oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan didukung PT Semen Gresik . Rumah BUMN yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No 83 Rembang ini diproyeksikan menjadi pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UMKM, progam kemitraan dan bina lingkungan, coworking space, wall of feedback, satgas Bencana BUMN hingga basecamps millenials.
Karena masih pandemi, maka pengelolaan dan pelaksanaan aktivitas di Rumah BUMN Rembang ini dilaksanakan dengan mentaati protokol kesehatan COVID-19.(Baca juga : Jalan Masih Rusak, Pemkab Rembang: Dana Ditarik Pusat Akibat Pandemi )
Kepala Unit Komunikasi dan Bina Lingkungan PT Semen Gresik Dharma Sunyata menerangkan Rumah BUMN Rembang memiliki berbagai sarana prasarana yang mendukung pengembangan UMKM dan sektor industri kreatif.
Berbagai fasilitas yang representatif itu mulai dari zona pengembangan UMKM yang terdiri dari tempat workshop (pelatihan) dan ruang meeting VIP, zona display (ruang pamer), zona coworking space (ruang untuk berkarya dan bekerja bersama), pojok seni budaya hingga basecamp milenial berupa coffe shop yang kekinian.(Baca juga: Tiga Tahun Beroperasi di Rembang, Apa Kontribusi Semen Gresik? )
“Pelaku UMKM didorong agar bisa naik kelas, melalui pelatihan, pendampingan, inkubasi bisnis, networking, bahkan hingga perluasan akses pasar. Oleh karena itu, satu zona saling berhubungan dengan zona lainnya. Zona display misalnya menentukan pelatihan (tempat workshop) yang dibutuhkan oleh UMKM,” kata Dharma Sunyata, Selasa (11/8/2020).
“Sedangkan area pojok seni budaya merupakan zona khusus untuk mendukung eksistensi pegiat seni budaya di Kabupaten Rembang. Di zona ini, mereka bisa menampilkan kreativitas baik seni budaya tradisional maupun kontemporer. Rumah BUMN Rembang juga memiliki studio yang bisa dimaksimalkan berbagai kalangan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki,” terangnya.
Menurutnya, berbagai fasilitas di Rumah BUMN Rembang ini bisa diakses dengan gratis. UMKM, pelaku sektor industri kreatif atau kalangan milenial hanya perlu terus kreatif dan terus mengasah kemampuan agar bisa terus berkembang seiring ketatnya persaingan pasar.
“Rumah BUMN ini merupakan wujud dukungan nyata SIG untuk ikut memajukan UMKM yang memang terbukti memiliki peran penting terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional. Ini juga bentuk dukungan kita untuk produk lokal,” jelasnya.(Baca juga : 6 Meninggal Beruntun, Pemkab Rembang Justru Berencana Terapkan AKB )
Rumah BUMN Rembang belum diresmikan karena mempertimbangkan kondisi COVID-19. Namun begitu, workshop perdana untuk pengembangan UMKM sudah dilakukan
Rumah BUMN Rembang diinisiasi serta dikelola oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan didukung PT Semen Gresik . Rumah BUMN yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No 83 Rembang ini diproyeksikan menjadi pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UMKM, progam kemitraan dan bina lingkungan, coworking space, wall of feedback, satgas Bencana BUMN hingga basecamps millenials.
Karena masih pandemi, maka pengelolaan dan pelaksanaan aktivitas di Rumah BUMN Rembang ini dilaksanakan dengan mentaati protokol kesehatan COVID-19.(Baca juga : Jalan Masih Rusak, Pemkab Rembang: Dana Ditarik Pusat Akibat Pandemi )
Kepala Unit Komunikasi dan Bina Lingkungan PT Semen Gresik Dharma Sunyata menerangkan Rumah BUMN Rembang memiliki berbagai sarana prasarana yang mendukung pengembangan UMKM dan sektor industri kreatif.
Berbagai fasilitas yang representatif itu mulai dari zona pengembangan UMKM yang terdiri dari tempat workshop (pelatihan) dan ruang meeting VIP, zona display (ruang pamer), zona coworking space (ruang untuk berkarya dan bekerja bersama), pojok seni budaya hingga basecamp milenial berupa coffe shop yang kekinian.(Baca juga: Tiga Tahun Beroperasi di Rembang, Apa Kontribusi Semen Gresik? )
“Pelaku UMKM didorong agar bisa naik kelas, melalui pelatihan, pendampingan, inkubasi bisnis, networking, bahkan hingga perluasan akses pasar. Oleh karena itu, satu zona saling berhubungan dengan zona lainnya. Zona display misalnya menentukan pelatihan (tempat workshop) yang dibutuhkan oleh UMKM,” kata Dharma Sunyata, Selasa (11/8/2020).
“Sedangkan area pojok seni budaya merupakan zona khusus untuk mendukung eksistensi pegiat seni budaya di Kabupaten Rembang. Di zona ini, mereka bisa menampilkan kreativitas baik seni budaya tradisional maupun kontemporer. Rumah BUMN Rembang juga memiliki studio yang bisa dimaksimalkan berbagai kalangan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki,” terangnya.
Menurutnya, berbagai fasilitas di Rumah BUMN Rembang ini bisa diakses dengan gratis. UMKM, pelaku sektor industri kreatif atau kalangan milenial hanya perlu terus kreatif dan terus mengasah kemampuan agar bisa terus berkembang seiring ketatnya persaingan pasar.
“Rumah BUMN ini merupakan wujud dukungan nyata SIG untuk ikut memajukan UMKM yang memang terbukti memiliki peran penting terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional. Ini juga bentuk dukungan kita untuk produk lokal,” jelasnya.(Baca juga : 6 Meninggal Beruntun, Pemkab Rembang Justru Berencana Terapkan AKB )
Rumah BUMN Rembang belum diresmikan karena mempertimbangkan kondisi COVID-19. Namun begitu, workshop perdana untuk pengembangan UMKM sudah dilakukan