Penyaluran Bansos PKH dan Sembako Triwulan IV di Manado Lancar
loading...
A
A
A
MANADO - PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako triwulan IV tahun 2023 di Manado, Sulawesi Utara. Realisasi penyaluran bansos PKH dan sembako di Kota Manado mencapai 93%.
Saat ini tinggal 499 keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum menerima bantuan karena berbagai kendala, di antaranya alamat tidak ditemukan, pindah rumah, maupun sedang keluar kota. "Pembayaran sembako PKH triwulan IV bulan November-Desember, dimulai pada 20 November. Saat ini masih tetap berlangsung, namun kita hanya menyelesaikan sisa-sisa pembayaran," kata Executive General Manager (EGM) Kantorpos Cabang Utama Manado Alexander Marthen dalam siaran persnya, Selasa (9/1/2023).
Ada yang istimewa pada momen penyaluran bansos PKH dan sembako ini. Pada 18 Desember 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kantorpos Manado untuk memantau penyaluran BLT El Nino. Alexander menyebutkan antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk mengambil bantuan sambil bertatap muka langsung dengan Kepala Negara.
Sulawesi Utara memiliki beberapa wilayah yang masuk dalam kategori 3T (terluar, terdepan, tertinggal). Untuk daerah 3T, Pos Indonesia memaksimalkan penyaluran agar tepat waktu.
"Kami mempercepat proses administrasinya, pencetakan danom, SP, untuk kita salurkan ke kantor cabang di kepulauan. Di wilayah kepulauan sudah ada Kantorpos cabang, itu kita manfaatkan untuk menyalurkan ke titik terdekat Kepulauan Talaud, Sangihe, maupun Sitaro," ujarnya.
Selain itu tim juga aktif menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemda sebelum hari penyaluran. Mereka berkomunikasi dengan pemda, pendamping PKH, aparat desa, untuk menginfomasikan pembayaran kepada penerima.
”Untuk wilayah yang cukup sulit, KPM kalau datang ke kantor cabang butuh biaya tinggi, itu kami upayakan kunjungan ke komunitas di kepulauan. Kadang kendalanya kita bergantung pada kondisi cuaca saat bulan November, Desember ini sedang musim hujan," jelasnya.
Selain dibagikan di Kantorpos dan komunitas, Pos Indonesia mendistribusikan bantuan dengan metode diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door).
Upaya yang dilakukan Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan ini menuai apresiasi dari KPM. Mereka menilai pelayanan Pos Indonesia baik. "Pelayanan di Kantorpos Manado cukup memuaskan. Tidak ada potongan satu sen pun, saya terima utuh," kata KPM di Manado, Hajirtani.
Hajirtani mengungkapkan awalnya ia datang ke Kantorpos karena menerima undangan menerima BLT El Nino. Namun rupanya namanya juga tercatat sebagai penerima bansos BPNT.
Perempuan paruh baya ini mengaku bantuan dari pemerintah sangat dinanti-nantikan. Sebab, penghasilan suami sebagai buruh lepas tidak seberapa. "Mudah-mudahan ke depan, PKH saya bisa diaktifkan lagi," tuturnya.
KPM lainnya Djumiati Suparno juga mengaku kehidupannya terbantu oleh adanya bantuan dari pemerintah. Pendapatannya sebagai guru ngaji tak sampai Rp1 juta per bulan. Tak cukup untuk biaya sekolah anak dan kebutuhan hidup sehari-hari.
"Saya dibayar Rp250 ribu, itu pun kalau ada yang bantu. Kalau tidak ada, ya tidak dapat karena anak-anak belajar tidak dipungut biaya. Suami saya sejak Covid-19, cuma jadi wakil imam masjid. Dikasih gaji Rp250.000," katanya.
Saat ini tinggal 499 keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum menerima bantuan karena berbagai kendala, di antaranya alamat tidak ditemukan, pindah rumah, maupun sedang keluar kota. "Pembayaran sembako PKH triwulan IV bulan November-Desember, dimulai pada 20 November. Saat ini masih tetap berlangsung, namun kita hanya menyelesaikan sisa-sisa pembayaran," kata Executive General Manager (EGM) Kantorpos Cabang Utama Manado Alexander Marthen dalam siaran persnya, Selasa (9/1/2023).
Ada yang istimewa pada momen penyaluran bansos PKH dan sembako ini. Pada 18 Desember 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kantorpos Manado untuk memantau penyaluran BLT El Nino. Alexander menyebutkan antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk mengambil bantuan sambil bertatap muka langsung dengan Kepala Negara.
Sulawesi Utara memiliki beberapa wilayah yang masuk dalam kategori 3T (terluar, terdepan, tertinggal). Untuk daerah 3T, Pos Indonesia memaksimalkan penyaluran agar tepat waktu.
"Kami mempercepat proses administrasinya, pencetakan danom, SP, untuk kita salurkan ke kantor cabang di kepulauan. Di wilayah kepulauan sudah ada Kantorpos cabang, itu kita manfaatkan untuk menyalurkan ke titik terdekat Kepulauan Talaud, Sangihe, maupun Sitaro," ujarnya.
Selain itu tim juga aktif menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemda sebelum hari penyaluran. Mereka berkomunikasi dengan pemda, pendamping PKH, aparat desa, untuk menginfomasikan pembayaran kepada penerima.
”Untuk wilayah yang cukup sulit, KPM kalau datang ke kantor cabang butuh biaya tinggi, itu kami upayakan kunjungan ke komunitas di kepulauan. Kadang kendalanya kita bergantung pada kondisi cuaca saat bulan November, Desember ini sedang musim hujan," jelasnya.
Selain dibagikan di Kantorpos dan komunitas, Pos Indonesia mendistribusikan bantuan dengan metode diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door).
Upaya yang dilakukan Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan ini menuai apresiasi dari KPM. Mereka menilai pelayanan Pos Indonesia baik. "Pelayanan di Kantorpos Manado cukup memuaskan. Tidak ada potongan satu sen pun, saya terima utuh," kata KPM di Manado, Hajirtani.
Hajirtani mengungkapkan awalnya ia datang ke Kantorpos karena menerima undangan menerima BLT El Nino. Namun rupanya namanya juga tercatat sebagai penerima bansos BPNT.
Perempuan paruh baya ini mengaku bantuan dari pemerintah sangat dinanti-nantikan. Sebab, penghasilan suami sebagai buruh lepas tidak seberapa. "Mudah-mudahan ke depan, PKH saya bisa diaktifkan lagi," tuturnya.
KPM lainnya Djumiati Suparno juga mengaku kehidupannya terbantu oleh adanya bantuan dari pemerintah. Pendapatannya sebagai guru ngaji tak sampai Rp1 juta per bulan. Tak cukup untuk biaya sekolah anak dan kebutuhan hidup sehari-hari.
"Saya dibayar Rp250 ribu, itu pun kalau ada yang bantu. Kalau tidak ada, ya tidak dapat karena anak-anak belajar tidak dipungut biaya. Suami saya sejak Covid-19, cuma jadi wakil imam masjid. Dikasih gaji Rp250.000," katanya.
(poe)