Intelijen Keimigrasian Ikut Investigasi Kasus Penipuan WNA Iran
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Bidang intelijen dan Penindakan (Inteldakim) Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel akhirnya ikut turun tangan menginvestigasi kasus penipuan yang diduga dilakukan seorang Warga Negara Asing (WNA) berpaspor Iran bernamaSiavash. Baca : Cerita Wanita Makassar Ditipu WN Iran: Batal Menikah, Uang Ratusan Juta Raib
Pengumpulan bahan keterangan puldata dan pullbaket tengah dilakukan sekaitan investigasi ini. "Ini memang ranahnya kepolisian, ini dugaan tindak pidana penipuan. Tapi kami sendiri dari Kementerian Hukum dan Ham penting juga untuk bersikap dan bertindak, sebab menyangkut Warga Negara Asing ," tukas Kabid Inteldakim Divisi Keimigrasian Kanwil Kumham Sulsel, Mirza Akbar kepada SINDOnews.
Mirza mengatakan, sebagai wisatawan, izin Siavash memang tidak ditemukan adanya masalah. Ia masuk dengan pasport dan visa resmi dan memiliki izin tinggal. Hanya saja, karena Siavash diduga melakukan tindak pidana, maka pihaknya turut melakukan pendalaman.
"Selebihnya kita juga hanya menunggu pihak kepolisian. Kalau nantinya kita mendapatkan informasi kedatangan dan mendapatkan perintah tangkap, tentu kami akan melakukannya," jelasnya, kemarin. Baca Juga : Pedagang di Makassar Ditipu Ratusan Juta, Modusnya Mirip Dimas Kanjeng
Menurut Mirza, Siavash selama ini hanya mengantongi izin kunjungan wisata. Itu dikarenakan Imigrasi sejak awal memang menerbitkan surat izin tersebut dikarenakan tidak menaruh kecurigaan pada Siavash, barulah setelah perkara ini viral di media, utamanya di media daring (online) beberapa hari lalu. Pihaknya, termasuk pimpinan mengetahui kalau ada wisatawan asal Iran yang tersangkut perkara hukum dan malah diduga melakukan penipuan.
"Kita baru tau, dan tentu saja karena itu menyangkut Warga Negara Asing, kita turun menyelidiki dan melakukan pengumpulan data dan keterangan. Apalagi inikan juga mendapat atensi pimpinan," pungkasnya.
Sebelumnya WNA Iran bernama Siavas dituduh melakukan penipuan oleh seorang pengusaha perempuan di Makassar bernama Vivi Haryono (51 tahun). Vivi dalam konfrensi persnya mengatakan, Siavash telah menipunya ratusan juta dibantu oleh seorang imigran Iran bernama Baback Kazeri.
Vivi mengungkap, Siavash memang telah berjanji untuk menikahinya pada 12 Januari 2019, akan tetapi kala Siavash justru pulang ke negaranya dan berjanji akan pulang saat pernikahan akan dilangsungkan.
Siavash pun meminta sejumlah uang, termasuk ongkos perjalanan dan biaya pembelian bibit dan bubuk Safron untuk oleh-oleh pada keluarga Sivash sebesar USD 2.400 atau setara dengan Rp35 juta.
Tak hanya itu ketika berada di negaranya, Siavash kerap meminta uang, dengan alasan ia tak mendapatkan pekerjaan sebab Iran dilanda krisis. Namun Vivi mulai curiga sebab Siavash berkali kali meminta uang. "Hampir 6-7 kali saya kirimkan. Apalagi dia mengamcam tidak akan ke Indonesia," ungkapnya.
Vivi baru mengetahui modus Siavash setelah akhirnya mendapat kiriman foto yang menunjukkan Siavash berada di Indonesia. Ia pun lantas melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian. Baca Lagi : Buka Kantor Imigrasi, Paspor Bakal Bisa Dibuat di Bantaeng
Pengumpulan bahan keterangan puldata dan pullbaket tengah dilakukan sekaitan investigasi ini. "Ini memang ranahnya kepolisian, ini dugaan tindak pidana penipuan. Tapi kami sendiri dari Kementerian Hukum dan Ham penting juga untuk bersikap dan bertindak, sebab menyangkut Warga Negara Asing ," tukas Kabid Inteldakim Divisi Keimigrasian Kanwil Kumham Sulsel, Mirza Akbar kepada SINDOnews.
Mirza mengatakan, sebagai wisatawan, izin Siavash memang tidak ditemukan adanya masalah. Ia masuk dengan pasport dan visa resmi dan memiliki izin tinggal. Hanya saja, karena Siavash diduga melakukan tindak pidana, maka pihaknya turut melakukan pendalaman.
"Selebihnya kita juga hanya menunggu pihak kepolisian. Kalau nantinya kita mendapatkan informasi kedatangan dan mendapatkan perintah tangkap, tentu kami akan melakukannya," jelasnya, kemarin. Baca Juga : Pedagang di Makassar Ditipu Ratusan Juta, Modusnya Mirip Dimas Kanjeng
Menurut Mirza, Siavash selama ini hanya mengantongi izin kunjungan wisata. Itu dikarenakan Imigrasi sejak awal memang menerbitkan surat izin tersebut dikarenakan tidak menaruh kecurigaan pada Siavash, barulah setelah perkara ini viral di media, utamanya di media daring (online) beberapa hari lalu. Pihaknya, termasuk pimpinan mengetahui kalau ada wisatawan asal Iran yang tersangkut perkara hukum dan malah diduga melakukan penipuan.
"Kita baru tau, dan tentu saja karena itu menyangkut Warga Negara Asing, kita turun menyelidiki dan melakukan pengumpulan data dan keterangan. Apalagi inikan juga mendapat atensi pimpinan," pungkasnya.
Sebelumnya WNA Iran bernama Siavas dituduh melakukan penipuan oleh seorang pengusaha perempuan di Makassar bernama Vivi Haryono (51 tahun). Vivi dalam konfrensi persnya mengatakan, Siavash telah menipunya ratusan juta dibantu oleh seorang imigran Iran bernama Baback Kazeri.
Vivi mengungkap, Siavash memang telah berjanji untuk menikahinya pada 12 Januari 2019, akan tetapi kala Siavash justru pulang ke negaranya dan berjanji akan pulang saat pernikahan akan dilangsungkan.
Siavash pun meminta sejumlah uang, termasuk ongkos perjalanan dan biaya pembelian bibit dan bubuk Safron untuk oleh-oleh pada keluarga Sivash sebesar USD 2.400 atau setara dengan Rp35 juta.
Tak hanya itu ketika berada di negaranya, Siavash kerap meminta uang, dengan alasan ia tak mendapatkan pekerjaan sebab Iran dilanda krisis. Namun Vivi mulai curiga sebab Siavash berkali kali meminta uang. "Hampir 6-7 kali saya kirimkan. Apalagi dia mengamcam tidak akan ke Indonesia," ungkapnya.
Vivi baru mengetahui modus Siavash setelah akhirnya mendapat kiriman foto yang menunjukkan Siavash berada di Indonesia. Ia pun lantas melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian. Baca Lagi : Buka Kantor Imigrasi, Paspor Bakal Bisa Dibuat di Bantaeng
(sri)