Legenda Suku Dayak Punan, Misteri Pasukan Hantu Sumpit yang Ditakuti Belanda
loading...
A
A
A
Saat ini, pembunuhan oleh tentara Jepang hampir berlangsung setiap hari. Tidak hanya membunuh, para tentara Jepang juga melakukan pemerkosaan terhadap para wanita dan merampas semua harta benda milik penduduk.
Jika permukaan kota, penaklukkan dilakukan dengan mudah. Tidak demikian di kawasan pedalaman Dayak Kalbar.Pertama-tama, mereka menyita semua perlengkapan perang yang bisa digunakan oleh penduduk.
Seperti senapan lantak, sumpit, mandau, panah, tombak, parang dan lainnya. Semuanya senjata tradisional.Dengan persenjataan lengkap dan modern, tentara Jepang masuk ke dalam pedalaman hutan Kalbar.
Saat itu, pekik perang sudah menggema. Seruan untuk berperang ini disambut dengan darah mendidih oleh suku Dayak.Semua suku telah datang berkumpul, mulai dari Iban, Sungkung, Seribas, Kantuk, Punan, Bukat dan lainnya.
Mereka telah menyiapkan siasat menumpas habis musuh dengan sandi perang darah pembersihan atau air yang dibersihkan. Menghadapi sumpit beracun dan mandau orang Dayak perdalaman, tentara Jepang berhasil ditekuk ditumpas habis.
Sejumlah tokoh yang berjasa dalam peristiwa itu terdiri dari Pangsuma, Pang Dandan, dan Pang Solang. Kemudian ada Panglima Kilat dari Tanah Jangkang. Panglima ini memiliki ilmu sakti dan sangat tangguh di medan perang.
(ams)