Galanggang Arang, Puncak Aktivasi Ekosistem Warisan Tambang Ombilin-Sawahlunto
loading...
A
A
A
Di antaranya Padang, Padang Panjang, Sijunjung, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Sawahlunto, dan Kota Solok.
"Demikian juga dengan anak nagari, komunitas seni dan budaya, narasumber, telah menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Galanggang Arang," katanya.
Bersamaan dengan ini, Gubernur juga meminta agar komitmen-komitmen, rumusan, dan program yang dihasilkan dalam kegiatan Galanggang Arang ini segera dapat diwujudkan dalam bentuk yang konkret. Terutama badan pengelola yang dapat memaksimalkan pengelolaan WTBOS.
"Galanggang Arang juga menjadi sebuah ruang silaturahmi, yang mempertemukan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk hadir bersama, membicarakan WTBOS dan rencana-rencana pengelolaannya pada masa yang akan datang," tandasnya.
Diketahui setelah lebih dari empat tahun ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, situs tambang Ombilin Sawahlunto mulai mendapatkan perhatian yang intensif dari publik.
Kegiatan aktivasi dan penguatan ekosistem WTBOS ternyata dapat mengungkap berbagai potensi kekayaan yang tersimpan. Kekayaan itu memiliki rupa yang beragam seperti nilai sejarah, budaya, praktik kehidupan, cagar budaya, ekspresi seni, fungsi ruang, tata sosial, hingga ekonomi budaya.
Merentang dari Oktober hingga Desember 2023, Galanggang Arang telah merayakan keberagaman, kekayaan budaya, dan semangat komunitas yang terjalin erat dengan warisan dunia ini.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti menyatakan bahwa rangkaian kegiatan tersebut menjadi jejaring untuk mendistribusikan informasi, pengetahuan, ekspresi seni, objek pemajuan kebudayaan, cagar budaya, yang terkait dengan WTBOS.
"Nilai universal luar biasa dari WTBOS merupakan sumbangan penting bagi peradaban, baik di tingkat lokal, nasional, maupun dunia," pungkasnya.
"Demikian juga dengan anak nagari, komunitas seni dan budaya, narasumber, telah menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Galanggang Arang," katanya.
Bersamaan dengan ini, Gubernur juga meminta agar komitmen-komitmen, rumusan, dan program yang dihasilkan dalam kegiatan Galanggang Arang ini segera dapat diwujudkan dalam bentuk yang konkret. Terutama badan pengelola yang dapat memaksimalkan pengelolaan WTBOS.
"Galanggang Arang juga menjadi sebuah ruang silaturahmi, yang mempertemukan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk hadir bersama, membicarakan WTBOS dan rencana-rencana pengelolaannya pada masa yang akan datang," tandasnya.
Diketahui setelah lebih dari empat tahun ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, situs tambang Ombilin Sawahlunto mulai mendapatkan perhatian yang intensif dari publik.
Kegiatan aktivasi dan penguatan ekosistem WTBOS ternyata dapat mengungkap berbagai potensi kekayaan yang tersimpan. Kekayaan itu memiliki rupa yang beragam seperti nilai sejarah, budaya, praktik kehidupan, cagar budaya, ekspresi seni, fungsi ruang, tata sosial, hingga ekonomi budaya.
Merentang dari Oktober hingga Desember 2023, Galanggang Arang telah merayakan keberagaman, kekayaan budaya, dan semangat komunitas yang terjalin erat dengan warisan dunia ini.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti menyatakan bahwa rangkaian kegiatan tersebut menjadi jejaring untuk mendistribusikan informasi, pengetahuan, ekspresi seni, objek pemajuan kebudayaan, cagar budaya, yang terkait dengan WTBOS.
"Nilai universal luar biasa dari WTBOS merupakan sumbangan penting bagi peradaban, baik di tingkat lokal, nasional, maupun dunia," pungkasnya.
(shf)