Inovasi Baru, Warga NTT Tak Lagi Bergantung ke Pengepul Pakan Ternak Berkat Teknologi Tepat Guna

Sabtu, 09 Desember 2023 - 22:48 WIB
loading...
A A A
Terkadang mereka juga terpaksa memberi makan babi dengan rumput, kacang-kacangan, dan buah alakadarnya jika kehabisan pakan.

"Warga tidak pernah mempertimbangkan nilai gizi yang dibutuhkan babi. Yang penting babinya hidup, bisa dijual. Kalau lagi tidak ada talas, singkong, dan jagung, kita cari kacang-kacangan yang dicampur dengan rumput. Babi ini kan pemakan segalanya. Semua masuk," tutur Gabriel.

Wakil Ketua KPB Samowara, Subastianus Ruso menambahkan, RITD dari TEKAD membuka lembaran baru bagi peternakan babi di Desa Genemare.

Dengan program ini, warga bisa mengelola jagung yang merupakan tanaman utama di wilayah tersebut menjadi pakan ternak. Saat ini, sudah ada 80 hektare lahan di Desa Genamere yang ditanami jagung, dan proyeksi untuk 2024 mencapai 130 hektare.

"Bantuan Program RITD juga dimanfaatkan membeli hasil panen jagung dari masyarakat setempat dengan harga lebih tinggi, mencapai Rp6.000 per kg. Dengan demikian, ketergantungan pada pengepul akan berkurang, dan masyarakat Genamere dapat mengelola produksi pakan ternak secara mandiri," katanya.

Selain untuk membeli hasil panen, bantuan RITD juga digunakan untuk membeli empat mesin pengolahan pakan ternak dengan kapasitas produksi sebanyak 500 Kg jagung per operasi. Untuk menunjang operasional, masyarakat dengan antusias membangun secara swadaya gudang operasional produksi pakan ternak tersebut.

"Kami optmistis hasil produksi pakan ternak akan mencukupi kebutuhan pakan desa Genamere dan desa-desa sekitarnya," ujarnya.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2215 seconds (0.1#10.140)