Keistimewaan Yogyakarta Diusik, Seniman Hanyutkan Tempat Sampah Bergambar Ade Armando di Sungai

Selasa, 05 Desember 2023 - 17:12 WIB
loading...
Keistimewaan Yogyakarta Diusik, Seniman Hanyutkan Tempat Sampah Bergambar Ade Armando di Sungai
Seniman Yogyakarta, menggelar aksi teatrikal menghanyutkan tempat sampah bergambar Ade Armado di sungai. Aksi ini sebagai protes keras terhadap dugaan penghinaan yang dilakukan Ade Armando terhadap Kesitimewaan Yogyakarta. Foto/MPI/Erfan Erlin
A A A
YOGYAKARTA - Aksi teatrikal digelar para seniman Yogyakarta, menyikapi dugaan penistaan keistimewaan Yogyakarta, oleh Ade Armando. Para seniman tersebut, menghanyutkan tempat sampah bergambar Ade Armando ke sungai.



Para seniman Yogyakarta menuntut Ade Armando meminta maaf secara langsung kepada Gubenur sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X. Ade Armando juga harus meminta maaf kepada kawulo (rakyat) Yogyakarta.



Jika seorang yang ksatria, maka Ade Armando harusnya sowan (menghadap) ke Gubernur sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, untuk meminta maaf. Jika lewat video, semua orang bisa melakukannya. Permintaan maaf lewat video tersebut juga dianggap tidak menghargai masyarakat Yogyakarta.



"Tangkap Ade Armando yang telah menistakan warga DIY," seru para seniman, Selasa (5/12/2023). Belasan Seniman yang tergabung dalam komunitas Patembayan Nusantara, melakukan aksi teatrikal melarung (membuang) bak sampah yang ditempeli foto Ade Armando di sungai Gajah Wong.

Sebelum melarung tempat sampah bergambar Ade Armando, belasan orang ini melakukan jalan kaki sejauh 1 km di gang sepanjang tepian sungai Gajah Wong. Dengan berpakaian adat Yogyakwrta berbalut kain putih, mereka mengumandangkan berbagai tetembangan berbahasa Jawa ataupun Sansekerta.

Koordinator kegiatan, Pedro Indriyarto menuturkan Larung Sukerto mereka selenggarakan untuk membuang kotoran yang telah mengotori DIY. Bagi mereka, Ade Armando adalah kotoran yang harus dibuang, pemikiran-pemikiran kotor Ade Armando harus dibersihkan. "Dengan laku budaya melarung kedunguan pola pikir Ade Armando," ujarnya.



Menurutnya apa yang mereka lakukan tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap Ade Armando. Apa yang mereka lakukan adalah melarung kedunguan hati, kedunguan pikir dan nalar Ade Armando terhadap konstitusi maupun terhadap sejarah Yogyakarta.

Pihaknya melawan Ade Armando dengan laku budaya, Larungan Sukerto yaitu Melarung kedunguan pola pikir ade Armando ini. Prosesi pelarungan dilakukan di tengah Sungai Gajah Wong. di mana ada personifikasi Ade Armando dari bak sampah bergambar foto Ade Armando. "Ini yang kami simbolkan dari pemikiran Ade Armando, yang akan membawa Yogyakarta tidak asyik lagi," ungkapnya.

Masyarakat Yogyakarta, melawan dengan laku seperti yang mereka lakukan. Sehingga masyarakat Yogyakarta, bisa memahami sepenuhnya jika ada masalah di tingkat nasional dengan apa yang disampaikan Ade Armando. " Jadi kami melawan pemikiran Ade Armando," tambahnya.



Kegiatan ini ke depannya diharapkan mampu menjadi spirit bagi warga Yogyakarta, bagi kelompok intelektual, bagi para penegak hukum ataupun bagi para pelajar agar melaporkan atau melakukan langkah-langkah hukum yang tepat melawan Ade Armando. "Jika perlu laporkan ke aparat yang berwenang," ujar dia.

Kegiatan ini juga diharapnan mampu menjadi sebuah kepedulian dari masyarakat, yang mampu memicu masyarakat untuk bergerak dengan kebudayaan. Di samping menjadi spirit bagi penegak hukum untuk melangkah taktis terukur untuk menegakkan hukum terhadap Ade Armando.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3339 seconds (0.1#10.140)