Mahfud MD Keliling Jatim Bertemu Kiai dan Santri: Silahkan Nilai Saya Pantas atau Tidak
loading...
A
A
A
SURABAYA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 dari Partai Perindo Mahfud MD melakukan safari politik dengan keliling ke sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim). Mahfud melakukan konsolidasi dengan santri dan kiai, bertemu masyarakat dan relawan, hingga ziarah ke makam para pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Mahfud mengawali kegiatannya di Trenggalek. Di sini, Mahfud menghadiri acara silaturahmi dengan kiai dan santri Ponpes se-Mataraman. Silaturahmi yang digelar di Ponpes Sulaiman, Trenggalek ini, dihadiri ribuan santri dan kiai se-Mataraman yang tergabung di dalam Kiai Santri Bersama Mahfud (KSBM). Mereka menggelar deklarasi mendukung Ganjar-Mahfud.
Mereka hadir dari beberapa daerah di luar Trenggalek, seperti Kediri, Blitar, Tulungagung, Madiun, Ngawi, Pacitan, dan Nganjuk. Mahfud bersyukur mendapatkan suntikan dukungan itu. "Ini adalah silaturahmi dan deklarasi. Karena musim Pemilu, ya deklarasi boleh," kata Mahfud.
Soal pilihan politik, dia tak ingin memaksakan. Mahfud himbau untuk memilih sesuai nurani dan keyakinan, dengan memilih calon yang terbaik bagi Indonesia. "Silakan nilai, saya pantas menjadi pemimpin Indonesia ke depan atau tidak," tandasnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini tetap menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan. Santri dan kiai diharap jadi motor kerukunan dan menyebarkan semangat kepesantrenan yang penuh kejujuran dan cinta tanah air. Kiai dan santri juga diminta memantau potensi kecurangan dan berbagai tekanan-tekanan sosial politik lainnya selama proses Pemilu.
"Lindungi dan pahamkan santri dan masyarakat atas tekanan-tekanan politik yang tidak sehat. Nggak usah dilawan, diiyakan saja. Nanti pas pencoblosan tinggal pilih sesuai keyakinan dan sesuai dengan tuntunan," pesan Mahfud.
Setelah dari Trenggalek, Mahfud menuju Jombang. Mahfud berziarah ke makam senior sekaligus gurunya, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang lokasinya satu kompleks dengan makam Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, KH. Wahid Hasyim, dan ulama NU lainnya di Ponpes Tebuireng.
Mahfud mengaku selalu ingat pesan dan ijazah doa dari guru ideologisnya. Gus Dur pernah berpesan, jika Mahfud hendak menjadi pejabat, agar masuk dan keluarnya nyaman dan tidak membebani orang, diminta baca doa khusus.
"Kira-kira doanya artinya begini, Ya Allah, bawalah aku masuk ke tempat kerja baru dengan cara yang benar. Dan nanti tolong bawa saya keluar menyelesaikan tugas itu dengan cara yang benar pula. Dan berilah kekuasaan yang bisa menolong orang banyak," ingat Mahfud di kompleks makam Pendiri Ponpes Tebuireng.
Di Jombang, Mahfud juga berziarah ke makam Mbah Bisri Syansuri dan ke makam K.H. Wahab Hasbullah di Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas dan Denanyar. Rangkaian kunjungan hari pertama Mahfud MD di Jatim akan berakhir di Sidoarjo, yakni menghadiri acara sholawat di GOR Sidoarjo.
Mahfud mengawali kegiatannya di Trenggalek. Di sini, Mahfud menghadiri acara silaturahmi dengan kiai dan santri Ponpes se-Mataraman. Silaturahmi yang digelar di Ponpes Sulaiman, Trenggalek ini, dihadiri ribuan santri dan kiai se-Mataraman yang tergabung di dalam Kiai Santri Bersama Mahfud (KSBM). Mereka menggelar deklarasi mendukung Ganjar-Mahfud.
Mereka hadir dari beberapa daerah di luar Trenggalek, seperti Kediri, Blitar, Tulungagung, Madiun, Ngawi, Pacitan, dan Nganjuk. Mahfud bersyukur mendapatkan suntikan dukungan itu. "Ini adalah silaturahmi dan deklarasi. Karena musim Pemilu, ya deklarasi boleh," kata Mahfud.
Soal pilihan politik, dia tak ingin memaksakan. Mahfud himbau untuk memilih sesuai nurani dan keyakinan, dengan memilih calon yang terbaik bagi Indonesia. "Silakan nilai, saya pantas menjadi pemimpin Indonesia ke depan atau tidak," tandasnya.
Baca Juga
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini tetap menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan. Santri dan kiai diharap jadi motor kerukunan dan menyebarkan semangat kepesantrenan yang penuh kejujuran dan cinta tanah air. Kiai dan santri juga diminta memantau potensi kecurangan dan berbagai tekanan-tekanan sosial politik lainnya selama proses Pemilu.
"Lindungi dan pahamkan santri dan masyarakat atas tekanan-tekanan politik yang tidak sehat. Nggak usah dilawan, diiyakan saja. Nanti pas pencoblosan tinggal pilih sesuai keyakinan dan sesuai dengan tuntunan," pesan Mahfud.
Setelah dari Trenggalek, Mahfud menuju Jombang. Mahfud berziarah ke makam senior sekaligus gurunya, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang lokasinya satu kompleks dengan makam Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, KH. Wahid Hasyim, dan ulama NU lainnya di Ponpes Tebuireng.
Mahfud mengaku selalu ingat pesan dan ijazah doa dari guru ideologisnya. Gus Dur pernah berpesan, jika Mahfud hendak menjadi pejabat, agar masuk dan keluarnya nyaman dan tidak membebani orang, diminta baca doa khusus.
"Kira-kira doanya artinya begini, Ya Allah, bawalah aku masuk ke tempat kerja baru dengan cara yang benar. Dan nanti tolong bawa saya keluar menyelesaikan tugas itu dengan cara yang benar pula. Dan berilah kekuasaan yang bisa menolong orang banyak," ingat Mahfud di kompleks makam Pendiri Ponpes Tebuireng.
Di Jombang, Mahfud juga berziarah ke makam Mbah Bisri Syansuri dan ke makam K.H. Wahab Hasbullah di Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas dan Denanyar. Rangkaian kunjungan hari pertama Mahfud MD di Jatim akan berakhir di Sidoarjo, yakni menghadiri acara sholawat di GOR Sidoarjo.
(hri)