Tuan Rumah FESYar 2020, Khofifah: Jadi Stimulus Pemulihan Ekonomi

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 18:12 WIB
loading...
Tuan Rumah FESYar 2020,...
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri Kick Off 7th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020. Foto/SINDOnews/Lukman hakim
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menghadiri Kick Off 7th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 yang dibuka secara virtual bersama Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin di Ballroom Hotel Amarta Hills Batu pada Jumat (7/8/2020) pagi.

(Baca juga: Nganggur Akibat Pandemi COVID-19, Janda Muda Nekat Curi Ponsel )

Pada ISEF 2020 ini, Jatim mendapat penghormatan menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESYar) 2020 regional Jawa yang akan digelar pada Oktober mendatang.

Bersama dua provinsi lain, yaitu Sumatera Barat bulan September dan Nusa Tenggara Barat bulan Agustus, Jatim akan turut menjadi bagian dari agenda ekonomi syariah terbesar di Indonesia bahkan internasional ini.

Melalui penyelenggaraan FESYar 2020 ini, Gubernur Khofifah berharap besar agar ajang ini bisa menjadi salah satu stimulus bagi pemulihan ekonomi nasional.

Khususnya di tengah masa pandemi COVID-19 saat ini, dirinya menyebut jika dalam suasana sulit seperti saat ini harus ada berbagai upaya kreatif dan inovatif untuk membangkitkan perekonomian di masyarakat.

"Kami berharap bahwa Fesyar 2020 ini bisa menjadi stimulus bagi proses pemulihan perekonomian di Indonesia," ungkap Khofifah. (Baca juga: Kasun dan Warganya Dibekuk Polisi, Terlibat Pengrusakan Mobil BNN )

Sebagaimana diketahui FESYar tahun 2019 untuk regional Jawa yang diselenggarakan di Jatim mencatatkan transaksi Rp19,26 trilliun. Catatan ini menjadi capaian tertinggi dibandingkan capaian regional Sumatera (Rp2,11 trilliun) dan kawasan timur Indonesia (Rp2,6 trilliun).

Khofifah menjelaskan, penyelenggaraan ekonomi syariah di Jatim secara aktif telah dilakukan di berbagai aspek. Dimulai dari produk fashion, makanan halal, hotel dan wisata syari'ah, UMKM, produk pertanian dan perbankan syari'ah . Sejalan dengan itu mengingat di Jatim terdapat lebih 6.000 pesantren, maka pemberdayaan ekonomi pesantren di Jatim terus didorong.

Khsususnya untuk pesantren antara lain dilakukan melalui program OPOP (One Pesantren One Product), penyelenggaraan training Juleha (Juru Penyembelehan Halal) serta inisiasi produk halal, keuangan syari'ah, dana sosial syari'ah dan ikhtiar penguatan ekonomi syari'ah lainnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4130 seconds (0.1#10.140)