Anak-anak Lega, PDPM Asahan Siapkan Ruang Belajar dan Wifi Gratis

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 16:16 WIB
loading...
Anak-anak Lega, PDPM Asahan Siapkan Ruang Belajar dan Wifi Gratis
Anak-anak Lega, PDPM Asahan Siapkan Ruang Belajar dan Wifi Gratis. Foto/SINDOnews/Ismanto Pan
A A A
ASAHAN - Efri Al Azri akhirnya bernapas lega. Pelajar kelas XI jurusan Teknik Komputer Jaringan, SMK Muhammadiyah X Kisaran ini bisa kembali belajar setelah sempat terhambat akibat pandemi COVID-19.

Tepatnya, ketika sekolah menerapkan pembelajaran melalui sistem online (daring). Kini, putera keempat dari lima bersaudara pasangan suami isteri Ferdy Koto-Salmah ini bisa menikmati akses internet secara gratis. Yakni fasilitas yang disediakan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Asahan.

"Alhamdulillah. Akhirnya bisa belajar lagi," kata Efri, saat ditemui SINDOnews.com, di Kantor Sekretariat PDPM Asahan, di jalan Diponegoro, Kisaran, Jumat (7/8/2020).

Sebelumnya, kata Efri, ia mengaku kesulitan atas sistem pembelajaran yang diterapkan sekolah. Sebab, ia tak punya handphone ataupun laptop.

Ia harus bergantian gawai dengan adik dan kakaknya supaya bisa belajar. Terkadang, mereka tidak bisa mengikuti pelajaran yang dibagikan pihak sekolah melalui Whatsapp karena kehabisan kuota paket data.

Sementara, orangtuanya yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang jahit tak cukup mampu membiayai pembelian paket data secara terus-menerus.

"Paling bisa, cuma beli paket data 1 giga (byte). Yang Rp7 ribu, untuk 3 hari. Tapi, sering juga nggak ada paket, karena nggak ada uang," katanya.

Efri tidak sendiri. Ada belasan pelajar lainnya yang hampir bernasib serupa. Rizwan Ferdiansyah misalnya.

Ia rela bersepeda dari rumahnya di Dusun III Desa Sei Kamah I, Kecamatan Sei Dadap dengan jarak tempuh sekitar 14 km. Yang ingin memanfaatkan fasilitas yang disediakan PDPM Asahan itu.

Menurut putera sulung dari 3 bersaudara ini, fasilitas yang diberikan cukup membantu. Tidak hanya soal akses internet.

Melainkan, ia bisa belajar bersama-sama dengan teman sebaya, sama seperti saat belajar di ruang kelas. Yang sebelumnya dilakukan sendiri dan kerap terkendala akibat akses internet.

"Enak di sini. Banyak kawan. Rame. Belajar pun jadi asik. Kalau di rumah, kan sendirian aja. Sudah itu, sinyal juga sering hilang-hilang," katanya.

Ketua PDPM Asahan, Fachri Mizan Harsono mengatakan bahwa fasilitas yang diberikan tidak hanya akses internet.

Tapi ruang rapat yang mereka sulap menjadi ruang belajar. Kemudian, pihaknya juga menyediakan beberapa laptop untuk dipakai para pelajar tersebut.

Meskipun begitu, lanjut Fachri, pihaknya tetap membatasi jumlah pelajar guna menghindari keramaian. Dalam sehari, hanya 10 sampai dengan 15 anak yang diperkenankan.

"Ini merupakan bagian dari program kerja nyata kami (Pemuda Muhammadiyah Asahan). Yaitu berupaya memberikan solusi bagi anak-anak agar tetap dapat belajar tanpa terganggu akibat tak punya paket data. Dan ini akan tetap kita lakukan, sampai anak-anak bisa belajar di sekolah seperti biasanya," ujarnya.

Fachri berharap, apa yang mereka lakukan bisa menjadi rangsangan bagi kelompok-kelompok masyarakat lainnya untuk melakukan hal serupa . (Baca juga: Kakek Residivis Pengedar Ganja di Medan Kembali Dibekuk Polisi)

Ia meyakini, bahwa ketidakmampuan pembelian gawai dan paket data internet menjadi persolan utama, khususnya bagi warga kurang mampu. (Baca juga: Maling Sepeda di Medan Babak Belur Dihajar Warga)

"Saya kira, kita semua harus mengambil tanggunjawab atas persoalan ini. Tidak hanya pemerintah saja. Seluruh komponen masyarakat harus ikut mengambil peran supaya anak-anak tetap bisa belajar untuk meraih apa yang mereka cita-citakan," tandasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1363 seconds (0.1#10.140)