Gelombang Kedua, Peserta Lolos Kartu Prakerja Sebanyak 288.154 Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pendaftar Program Kartu Prakerja pada gelombang kedua meningkat. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, peserta yang lolos program tersebut menyebar dari berbagai wilayah.
Adapun gelombang kedua Kartu Prakerja yang lolos telah mencapai 288.154 orang. Pada gelombang sebelumnya, jumlah yang lolos tercatat sebanyak 168.111 orang. Sedangkan jumlah yang berhasil registrasi di laman prakerja.go.id tercatat sebanyak 8,6 juta orang.
"Gelombang kedua (Kartu Prakerja) mungkin sudah banyak sekali masyarakat yang menerima notifikasi ini jumlahnya 288.154 orang," kata Denny di Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Dia menjelaskan, program ini telah direncanakan sejak tahun lalu sebelum adanya Covid-19. Menurutnya, program kartu Prakerja sebenarnya diperuntukkan bagi pengangguran muda. Namun, sehubungan dengan bencana wabah Covid-19 program ini diperluas fungsinya. "Tapi ada Covid-19 ini ada mandat baru menolong pekerja formal maupun informal yang terdampak. Mereka prioritas. Pengangguran muda masih ada porsi tapi kecil," jelasnya.
Denni memaparkan, program tersebut berubah dari yang awalnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan peserta sesuai dengan kebutuhan kerja, sekarang menjadi semi bantuan sosial yang tetap memberikan pelatihan.
Pelatihan tersebut sesuai dengan Perpres Nomor 36 tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi kerja melalui program Kartu Prakerja. Adapun biaya pelatihan yang diberikan sebesar Rp1.000.000 yang nanti dimanfaatkan untuk membeli paket pelatihan yang tersedia sebanyak 2.000 jenis.
Sejumlah materi pelatihan tersebut berasal dari 233 lembaga pelatihan yang terkoneksi di delapan platform digital, yaitu Tokopedia, Ruang Guru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id.
"Jadi saya ingin memberikan update, Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan, artinya yang membedakan dengan model pelatihan sebelumnya adalah anggaran APBN diberikan ke masyarakat yang bisa memilih pelatihan sendiri," ucapnya.
Sebagai informasi, peserta program Kartu Prakerja mendapat insentif sebesar Rp2.400.000 per orang selama 4 bulan dari total dana yang diperoleh Rp3.550.000. Sisa dananya merupakan biaya pelatihan Rp1.000.000 dan dana survei kebekerjaan sebesar Rp150.000. "Kita sudah berikan saldo Rp3.550.000 kepada 288.000 peserta gelombang kedua ini," tutupnya.
Adapun gelombang kedua Kartu Prakerja yang lolos telah mencapai 288.154 orang. Pada gelombang sebelumnya, jumlah yang lolos tercatat sebanyak 168.111 orang. Sedangkan jumlah yang berhasil registrasi di laman prakerja.go.id tercatat sebanyak 8,6 juta orang.
"Gelombang kedua (Kartu Prakerja) mungkin sudah banyak sekali masyarakat yang menerima notifikasi ini jumlahnya 288.154 orang," kata Denny di Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Dia menjelaskan, program ini telah direncanakan sejak tahun lalu sebelum adanya Covid-19. Menurutnya, program kartu Prakerja sebenarnya diperuntukkan bagi pengangguran muda. Namun, sehubungan dengan bencana wabah Covid-19 program ini diperluas fungsinya. "Tapi ada Covid-19 ini ada mandat baru menolong pekerja formal maupun informal yang terdampak. Mereka prioritas. Pengangguran muda masih ada porsi tapi kecil," jelasnya.
Denni memaparkan, program tersebut berubah dari yang awalnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan peserta sesuai dengan kebutuhan kerja, sekarang menjadi semi bantuan sosial yang tetap memberikan pelatihan.
Pelatihan tersebut sesuai dengan Perpres Nomor 36 tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi kerja melalui program Kartu Prakerja. Adapun biaya pelatihan yang diberikan sebesar Rp1.000.000 yang nanti dimanfaatkan untuk membeli paket pelatihan yang tersedia sebanyak 2.000 jenis.
Sejumlah materi pelatihan tersebut berasal dari 233 lembaga pelatihan yang terkoneksi di delapan platform digital, yaitu Tokopedia, Ruang Guru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id.
"Jadi saya ingin memberikan update, Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan, artinya yang membedakan dengan model pelatihan sebelumnya adalah anggaran APBN diberikan ke masyarakat yang bisa memilih pelatihan sendiri," ucapnya.
Sebagai informasi, peserta program Kartu Prakerja mendapat insentif sebesar Rp2.400.000 per orang selama 4 bulan dari total dana yang diperoleh Rp3.550.000. Sisa dananya merupakan biaya pelatihan Rp1.000.000 dan dana survei kebekerjaan sebesar Rp150.000. "Kita sudah berikan saldo Rp3.550.000 kepada 288.000 peserta gelombang kedua ini," tutupnya.
(vit)