Mahasiswi Unej Meninggal Dunia usai Ikuti Diklatsar Mapala di Gunung Argopuro
loading...
A
A
A
JEMBER - Nadifa Naya Damayanti (18), mahasiswi Universitas Jember (Unej) meninggal dunia usai mengikuti Diklatsar Mapala di kawasan lereng Gunung Argopuro. Korban awalnya pingsan diduga kelelahan, namun saat dievakuasi nyawanya tak tertolong.
Mahasiswi semester satu Unej ini terlihat tak sadarkan diri saat mengikuti Diklatsar pecinta alam di lereng Gunung Argopuro, Kecamatan Arjasa, Jember.
Nadifa bersama belasan temannya melaksanakan latihan dasar SAR di kawasan tersebut. Diduga karena kelelahan, kondisi korban drop yang kemudian pingsan.
Komandan Tim Evakuasi Basarnas Jember, Rudy Prahara menjelaskan, teman korban selanjutnya meminta pertolongan kepada Basarnas untuk mengevakuasi korban menuju rumah sakit (RS) dr Soebandi Jember, Jawa Timur.
Evakuasi yang hanya dapat dilakukan melalui jalan setapak dan jauh dari pemukiman warga cukup memakan waktu lama. Nadifa dievakuasi dengan cara ditandu.
Namun mahasiswi tersebut nyawanya tak tertolong saat sampai ke RS dr Soebandi Jember.
Sementara itu, Kapolsek Arjasa AKP Agus Sutriyono membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.
"Jenazah korban akan langsung di bawa ke berau kalimantan untuk di makamkan di kota tempat tinggal korban," ujarnya, dikutip Minggu (12/11/2023).
Agus menjelaskan orang tua korban saat kepada Kepolisian mengaku iklas atas kepergian anaknya. Sehingga keluarga korban tidak bersedia anaknya di autopsi.
Mahasiswi semester satu Unej ini terlihat tak sadarkan diri saat mengikuti Diklatsar pecinta alam di lereng Gunung Argopuro, Kecamatan Arjasa, Jember.
Nadifa bersama belasan temannya melaksanakan latihan dasar SAR di kawasan tersebut. Diduga karena kelelahan, kondisi korban drop yang kemudian pingsan.
Komandan Tim Evakuasi Basarnas Jember, Rudy Prahara menjelaskan, teman korban selanjutnya meminta pertolongan kepada Basarnas untuk mengevakuasi korban menuju rumah sakit (RS) dr Soebandi Jember, Jawa Timur.
Evakuasi yang hanya dapat dilakukan melalui jalan setapak dan jauh dari pemukiman warga cukup memakan waktu lama. Nadifa dievakuasi dengan cara ditandu.
Namun mahasiswi tersebut nyawanya tak tertolong saat sampai ke RS dr Soebandi Jember.
Sementara itu, Kapolsek Arjasa AKP Agus Sutriyono membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.
"Jenazah korban akan langsung di bawa ke berau kalimantan untuk di makamkan di kota tempat tinggal korban," ujarnya, dikutip Minggu (12/11/2023).
Agus menjelaskan orang tua korban saat kepada Kepolisian mengaku iklas atas kepergian anaknya. Sehingga keluarga korban tidak bersedia anaknya di autopsi.
(shf)