Sejarah dan Asal-usul Nama Medan, Daerah yang Dijuluki Kota Multikultural
loading...
A
A
A
Pada tahun 1863, orang-orang Belanda mulai membuka kebun tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli. Tembakau Deli terkenal dengan kualitasnya yang tinggi dan diminati oleh pasar Eropa.
Kebun-kebun tembakau ini dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Deli Maatschappij, Senembah Maatschappij, Arendsburg Tabaks Maatschappij, dan lain-lain. Para pemilik perusahaan ini mendirikan rumah-rumah mewah yang disebut gedung tua atau mansion di sekitar kota Medan.
Beberapa gedung tua yang masih berdiri hingga kini adalah Istana Maimun, Tjong A Fie Mansion, Gedung London Sumatera, dan Gedung De Javasche Bank.
Dengan berkembangnya industri tembakau, kota Medan pun mengalami perkembangan pesat baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Kota ini menjadi tempat bermukimnya berbagai etnis dan bangsa, seperti Melayu, Karo, Batak, Jawa, Minangkabau, Aceh, Tionghoa, India hingga Arab.
Mereka juga membawa serta kebudayaan dan agama mereka masing-masing. Hal ini membuat Kota Medan menjadi kota multikultural yang kaya akan keragaman dan toleransi.
Kota Medan sendiri ditetapkan menjadi wilayah Indonesia sejak 1 April 1909. Tanggal tersebut kemudian dijadikan Hari Jadi Kota Medan.
Setelah Indonesia merdeka, Kota Medan terus berkembang menjadi kota metropolitan yang modern dan dinamis. Kota ini menjadi salah satu kota terbesar dan terpenting di Indonesia, baik dari segi ekonomi, politik, pendidikan, budaya, maupun pariwisata.
Kebun-kebun tembakau ini dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Deli Maatschappij, Senembah Maatschappij, Arendsburg Tabaks Maatschappij, dan lain-lain. Para pemilik perusahaan ini mendirikan rumah-rumah mewah yang disebut gedung tua atau mansion di sekitar kota Medan.
Beberapa gedung tua yang masih berdiri hingga kini adalah Istana Maimun, Tjong A Fie Mansion, Gedung London Sumatera, dan Gedung De Javasche Bank.
Dengan berkembangnya industri tembakau, kota Medan pun mengalami perkembangan pesat baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Kota ini menjadi tempat bermukimnya berbagai etnis dan bangsa, seperti Melayu, Karo, Batak, Jawa, Minangkabau, Aceh, Tionghoa, India hingga Arab.
Mereka juga membawa serta kebudayaan dan agama mereka masing-masing. Hal ini membuat Kota Medan menjadi kota multikultural yang kaya akan keragaman dan toleransi.
Kota Medan sendiri ditetapkan menjadi wilayah Indonesia sejak 1 April 1909. Tanggal tersebut kemudian dijadikan Hari Jadi Kota Medan.
Setelah Indonesia merdeka, Kota Medan terus berkembang menjadi kota metropolitan yang modern dan dinamis. Kota ini menjadi salah satu kota terbesar dan terpenting di Indonesia, baik dari segi ekonomi, politik, pendidikan, budaya, maupun pariwisata.
(okt)