Kisah Kritikan Pejabat Istana Majapahit ke Hayam Wuruk Akibat Diskriminasi Agama Buddha

Jum'at, 20 Oktober 2023 - 06:59 WIB
loading...
Kisah Kritikan Pejabat Istana Majapahit ke Hayam Wuruk Akibat Diskriminasi Agama Buddha
Raja Kerajaan Majapahit Prabu Hayam Wuruk versi AI Nusantara. Foto/Istimewa/AI Nusantara
A A A
RAJA Majapahit Hayam Wuruk suatu ketika pernah mendapat kritikan dari Mpu Prapanca, pujangga ternama. Sosok Hayam Wuruk yang memerintah sebagai raja Kerajaan Majapahit merupakan penganut Siwa.

Hal ini disebut membuatnya kerap bertolakbelakang atau mendiskriminasi Buddha, kendati telah memprogramkan tiga keyakinan kepercayaan, yang disebut tripaksa.


Hal ini membuat seorang pendeta Buddha Mpu Prapanca yang juga merupakan kepala pembesar urusan atau pejabat penting urusan Buddha Majapahit, bersurat pada Hayam Wuruk. Pendeta Buddha Mpu Prapanca dibuat haru dan miris melihat kondisi bangunan bernuansa agama Buddha yang berbeda jauh kondisinya dengan Siwa.



Tak pelak ada sedikit rasa iri yang diungkapkan pendeta bernama Prapanca ini, sebagaimana dikisahkan pada buku "Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit", karya Prof. Slamet Muljana.

Kemudian pendeta Buddha menulis surat dalam bentuk pujasastra kepada sang raja.

Konon isi permintaan ini hanya orang yang mempunyai bakat kepujanggaan besar yang dapat menguraikan maksudnya.



Intinya isi surat tersebut berisi rasa iri hati Prapanca melihat pemeliharaan candi makam Siwa Kagenengan dan candi Buddha di sebelah selatan tempat tersebut.

Digambarkan dalam bangunan Buddha tersebut terdapat sebuah makam terbengkalai sunyi, tembok dan pintunya bekas zaman kebuddhaan masih berdiri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1202 seconds (0.1#10.140)