Ngeri! Kabut Asap di Palembang Akibat Karhutla Membuat Jarak Pandang Tinggal 20 Meter
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Kabut asap yang disebabkan adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), mengakibatkan jarak pandang di Kota Palembang, Sumatera Selatan, tinggal 20 meter. Kondisi ini sangat membahayakan bagi para pengguna jalan.
Pekatnya kabut asap tersebut, salah satunya dirasakan di Jalan Musi Raya Timur, Kecamatan Sako, Kota Palembang. Suasana di jalan terlihat putih berkabut, sehingga mengganggu pengelihatan para pengguna jalan.
Personel Unit Lalu Lintas Polsek Sako, Aiptu Ade mengimbau para pengendara kendaraan bermotor untuk lebih berhati-hati, dan menyalakan lampu utama kendaraan agar dapat terlihat. "Selain itu, pengendara juga diminta mengurangi kecepatan," tegasnya.
Kabut asap yang begitu pekat, juga membuat mata perih serta mengganggu pernapasan. Para pengendara kendaraan bermotor, menurut Ade juga diminta menggunakan masker untuk mengurangi kabut asap yang terhirup.
"Jarak pandang sangat pendek akibat kabut asap, sehingga rawan untuk terjadinya kecelakaan lalu lintas. Warga pengguna kendaraan bermotor wajib berhati-hati dengan mengurangi kecepatan, dan menyalakan lampu utama," imbuh Ade.
Camat Sako, Amiruddin Sandy menjelaskan, saat ini telah mendirikan posko terpadu penanganan Karhutla. "Masyarakat juga diimbau mengurangi aktivitas di lua ruangan, dan tidak membakar lahan serta sampah. Kegiatan senam dan apel pagi juga ditiadakan, karena kabut asap sangat mengganggu pernapasan," tegasnya.
Hingga kini, sejumlah titik di Kota Palembang dan sekitarnya, masih ditemukan karhutla yang memicu kabut asap. Bahkan di wilayah Kecamatan Sako, juga terdapat titik api dari lahan kosong yang terbakar.
Tebalnya kabut asap di wilayah Kecamatan Sako, juga membuat para pelajar tidak bisa bersekolah di sekolah. Mereka tetap melaksanakan proses belajar mengajar, namun secara daring dari rumah masing-masing, karena kabut asap dikhawatirkan mengganggu kesehatan mereka.
Pekatnya kabut asap tersebut, salah satunya dirasakan di Jalan Musi Raya Timur, Kecamatan Sako, Kota Palembang. Suasana di jalan terlihat putih berkabut, sehingga mengganggu pengelihatan para pengguna jalan.
Personel Unit Lalu Lintas Polsek Sako, Aiptu Ade mengimbau para pengendara kendaraan bermotor untuk lebih berhati-hati, dan menyalakan lampu utama kendaraan agar dapat terlihat. "Selain itu, pengendara juga diminta mengurangi kecepatan," tegasnya.
Kabut asap yang begitu pekat, juga membuat mata perih serta mengganggu pernapasan. Para pengendara kendaraan bermotor, menurut Ade juga diminta menggunakan masker untuk mengurangi kabut asap yang terhirup.
"Jarak pandang sangat pendek akibat kabut asap, sehingga rawan untuk terjadinya kecelakaan lalu lintas. Warga pengguna kendaraan bermotor wajib berhati-hati dengan mengurangi kecepatan, dan menyalakan lampu utama," imbuh Ade.
Camat Sako, Amiruddin Sandy menjelaskan, saat ini telah mendirikan posko terpadu penanganan Karhutla. "Masyarakat juga diimbau mengurangi aktivitas di lua ruangan, dan tidak membakar lahan serta sampah. Kegiatan senam dan apel pagi juga ditiadakan, karena kabut asap sangat mengganggu pernapasan," tegasnya.
Hingga kini, sejumlah titik di Kota Palembang dan sekitarnya, masih ditemukan karhutla yang memicu kabut asap. Bahkan di wilayah Kecamatan Sako, juga terdapat titik api dari lahan kosong yang terbakar.
Baca Juga
Tebalnya kabut asap di wilayah Kecamatan Sako, juga membuat para pelajar tidak bisa bersekolah di sekolah. Mereka tetap melaksanakan proses belajar mengajar, namun secara daring dari rumah masing-masing, karena kabut asap dikhawatirkan mengganggu kesehatan mereka.
(eyt)