Perahu Pencari Gurita Dihantam Gelombang di Perairan Nias Selatan, 1 Nelayan Hilang
loading...
A
A
A
NIAS SELATAN - Perahu yang ditumpangi dua orang nelayan terbalik dan pecah setelah dihantam gelombang saat mencari gurita di sekitar perairan Pulau Sibolo, Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Senin (16/10/2023).
Dalam insiden itu, seorang nelayan berhasil selamat. Sedangkan satu lainnya dilaporkan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian.
Baca Juga: Mayat Korban Perahu Terbalik Ditemukan Mengambang di Perairan Bulungan
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Nias, Octavianto, mengatakan nelayan yang berhasil selamat bernama Niko Manaraja. Sedangkan nelayan yang kini masih hilang bernama Ardianto Pujorahayu.
”Kita pertama kali mendapatkan laporan insiden itu sekitar pukul 18.00 WIB tadi dari Kepal Desa Bawoa’mahelato. Mereka meminta bantuan kepada kita untuk melakukan pencarian dan memberikan pertolongan kepada korban,” kata Octavianto, Selasa (17/10/2023).
Octavianto mengungkapan, insiden itu bermula ketika sekitar pukul 12.00 WIB tadi kapal yang ditumpangi korban terjebak badai dan dihantam gelombang di tengah laut. Saat itu mereka sedang istirahat setelah beberapa saat mencari gurita.
Akibat hantaman gelombang itu, kapal yang ditumpangi kedua korban pecah dan mengakibatkan kedua korban terjatuh ke laut. Keduanya bahkan sempat terpisah karena adanya gelombang susulan yang menghantam mereka.
”Korban atas nama Niko Manaraja berhasil menyelamatkan diri dan meminta bantuan kepada resort terdekat. Sementara korban atas nama Ardianto belum ditemukan dan masih dalam pencarian. Kita sudah menurunkan tim dan peralatan untuk melakukan pencarian,” tegasnya.
Dalam insiden itu, seorang nelayan berhasil selamat. Sedangkan satu lainnya dilaporkan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian.
Baca Juga: Mayat Korban Perahu Terbalik Ditemukan Mengambang di Perairan Bulungan
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Nias, Octavianto, mengatakan nelayan yang berhasil selamat bernama Niko Manaraja. Sedangkan nelayan yang kini masih hilang bernama Ardianto Pujorahayu.
”Kita pertama kali mendapatkan laporan insiden itu sekitar pukul 18.00 WIB tadi dari Kepal Desa Bawoa’mahelato. Mereka meminta bantuan kepada kita untuk melakukan pencarian dan memberikan pertolongan kepada korban,” kata Octavianto, Selasa (17/10/2023).
Octavianto mengungkapan, insiden itu bermula ketika sekitar pukul 12.00 WIB tadi kapal yang ditumpangi korban terjebak badai dan dihantam gelombang di tengah laut. Saat itu mereka sedang istirahat setelah beberapa saat mencari gurita.
Akibat hantaman gelombang itu, kapal yang ditumpangi kedua korban pecah dan mengakibatkan kedua korban terjatuh ke laut. Keduanya bahkan sempat terpisah karena adanya gelombang susulan yang menghantam mereka.
”Korban atas nama Niko Manaraja berhasil menyelamatkan diri dan meminta bantuan kepada resort terdekat. Sementara korban atas nama Ardianto belum ditemukan dan masih dalam pencarian. Kita sudah menurunkan tim dan peralatan untuk melakukan pencarian,” tegasnya.
(ams)