Kisah Kematian Tragis Mahapatih Majapahit Akibat Fitnah Pejabat Istana

Jum'at, 13 Oktober 2023 - 07:22 WIB
loading...
Kisah Kematian Tragis Mahapatih Majapahit Akibat Fitnah Pejabat Istana
Relief gambar yang menceritakan masa peperangan di Kerajaan Majapahit. Foto/Istimewa
A A A
Mahapatih Majapahit Mpu Nambi tak bisa membayangkan kepulanganya karena ayahnya sakit bakal menjadi petaka mengerikan. Ayah Mpu Nambi adalah Arya Wiraraja yang merupakan sahabat baik pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya.

Kepulangan Mpu Nambi membuat Raja Jayanagara memerintahkan mengirimkan pasukan khusus untuk melayat usai Arya Wiraraja sakit, hingga dinyatakan meninggal dunia. Pasukan Majapahit pun berangkat dengan rombongan besar yang dipimpin oleh Mahapatih.

Dalam rombongan besar tampak Pamandana, Mahesa Pawagal, Panji Anengah, Panji Samara, Panji Wiranagari, Jaran Bangkal, Teguh, Semi, Lasem, dan Emban, yang seluruhnya merupakan teman seperjuangan Raden Wijaya dari Wangsa Rajasa.



Di Lamajang, para pasukan itu akhirnya bertemu Mpu Nambi di kediamannya. Mereka menyampaikan rasa duka citanya. Namun saat kembali ke Majapahit, rombongan besar itu menyampaikan hal yang berbeda ke Jayanagara.

Sebagaimana dalam buku “Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru”. Sosok Mahapati, pejabat istana melaporkan bahwa Mpu Nambi bakal melakukan pemberontakan ke Ibu Kota Majapahit. Mahapati menyebut laporan palsu dan memfitnah Mpu Nambi.

Mendengar karangan Mahapati inilah akhirnya Jayanagara bereaksi. Sang raja memutuskan untuk melakukan penyerangan kepada Lumajang, tanpa mengklarifikasi dan mengeceknya ke Mpu Nambi, yang notabene adalah pejabat utama sekaligus Mahapatih di masa Jayanagara.

Jayanagara yang termakan fitnah Mahapati, lantas merencanakan serangan mendadak ke Lamajang. Akhirnya setelah terjadi perdebatan di kalangan istana Majapahit disepakati berangkat ke Lamajang.



Pasukan besar Majapahit sampai di perbatasan Lamajang Tigang Juru, Mahapatih Nambi dan pembesar Kerajaan Majapahit yang masih tertinggal di Lumajang tidak menyangka jika izin cutinya menjadi petaka.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1742 seconds (0.1#10.140)