Tragis! Mahasiswi UMY Tewas Lompat dari Lantai 4 Gedung Asrama di Bantul
loading...
A
A
A
BANTUL - Seorang mahasiswi berinisial SMQ (22) tewas mengenaskan setelah terjatuh dari lantai 4 salah satu gedung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kasihan, Bantul, Senin (2/10/2023). Polisi menduga korban nekat mengakhiri hidupnya.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menerangkan, dugaan itu diperkuat dengan sejumlah bukti dan keterangan para saksi. Sebab, korban sempat mendapatkan pertolongan medis karena cobaan bunuh diri dengan meminum 20 butir pil Bodrex.
”Selain itu, ada rekaman voice note yang dikirim korban ke salah satu saksi bahwa korban berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya,” kata Jeffry, Senin (2/10/2023).
Adapun, kata Jeffry, peristiwa ini bermula sekira pukul 06.15 WIB salah seorang saksi yang sedang mengerjakan tugas di ruangan gedung Y lantai dasar Unires UMY mendengar suara seperti benda terjatuh. Saksi kemudian bergegas keluar untuk mencari sumber suara.
”Saat keluar, saksi sudah melihat korban dalam posisi tertelungkup. Sempat memberikan pertolongan namun tidak ada respons,” terangnya.
Selanjutnya saksi meminta bantuan orang lain untuk memindahkan korban, lalu menghubungi ambulans dari rumah sakit terdekat. Sayangnya, mobil ambulans yang ditunggu tidak segera datang hingga akhirnya saksi berinisiatif membawa korban ke rumah sakit.
”Saat pemeriksaan denyut nadi masih ada, namun setelah 10 menit korban dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Jeffry.
Hasil pemeriksaan, korban tewas karena luka yang cukup parah bagian kepala, patah tulang kaki dan tulang tangan serta beberapa luka gores di beberapa bagian tubuh.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menerangkan, dugaan itu diperkuat dengan sejumlah bukti dan keterangan para saksi. Sebab, korban sempat mendapatkan pertolongan medis karena cobaan bunuh diri dengan meminum 20 butir pil Bodrex.
”Selain itu, ada rekaman voice note yang dikirim korban ke salah satu saksi bahwa korban berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya,” kata Jeffry, Senin (2/10/2023).
Adapun, kata Jeffry, peristiwa ini bermula sekira pukul 06.15 WIB salah seorang saksi yang sedang mengerjakan tugas di ruangan gedung Y lantai dasar Unires UMY mendengar suara seperti benda terjatuh. Saksi kemudian bergegas keluar untuk mencari sumber suara.
”Saat keluar, saksi sudah melihat korban dalam posisi tertelungkup. Sempat memberikan pertolongan namun tidak ada respons,” terangnya.
Selanjutnya saksi meminta bantuan orang lain untuk memindahkan korban, lalu menghubungi ambulans dari rumah sakit terdekat. Sayangnya, mobil ambulans yang ditunggu tidak segera datang hingga akhirnya saksi berinisiatif membawa korban ke rumah sakit.
”Saat pemeriksaan denyut nadi masih ada, namun setelah 10 menit korban dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Jeffry.
Hasil pemeriksaan, korban tewas karena luka yang cukup parah bagian kepala, patah tulang kaki dan tulang tangan serta beberapa luka gores di beberapa bagian tubuh.
(ams)